Diduga Ada Bagi-Bagi Paketan Proyek Pada Dinas Perkim
Bima,Kabaroposisi--Udah kuat intervensi dari penguasa atas penetapan pihak pelaksana proyek APBD daerah,belum lagi keterbukaan akan informasi publik atas pelaksana proyek di kabupaten Bima kini muncul lagi ada pembagian kue paket proyek di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Bima NTB.
Pembagian kue paket proyek ini diduga kepada sejumlah oknum Wartawan dan LSM tertentu dan terus merebak ke permukaan.
Diduga kuat, pembagian jatah proyek ini untuk ‘membungkus’ kebijakan Dinas setempat.Sejumlah wartawan dan pegiat LSM disebut-sebut mendapat anggaran untuk proyek MCK tahun 2019 dan sejumlah proyek lain. Tidak main-main, anggaran yang digelontorkan untuk setiap paket proyek mulai Rp 100 juta hingga menyentuh angka Rp 200 juta.
Belum diketahui pasti seperti apa administrasi permohonan untuk mendapatkan paket proyek tersebut. Namun diduga kuat adanya pembagian jatah proyek tersebut dilakukan di kolong meja.
Dengan kondisi ini, terindikasi kuat ada upaya main mata yang dilakukan antara penerima proyek dan pemberi proyek. Serta pelu dipertanyakan prosedur pengusulan permintaan proyek dan legalitas pelaksana proyek.
Menyikapi hal itu, Plt Kadis Perkim Taufik ST MT yang coba ditemui di kantornya dua hari berturut-turut, tidak ada di tempat. Dihubungi via seluler juga tidak digubris.
Hingga berita ini diturunkan dihubungi plt Kadis Perkim belum bisa dihubungi media ini.(K001)
Pembagian kue paket proyek ini diduga kepada sejumlah oknum Wartawan dan LSM tertentu dan terus merebak ke permukaan.
Diduga kuat, pembagian jatah proyek ini untuk ‘membungkus’ kebijakan Dinas setempat.Sejumlah wartawan dan pegiat LSM disebut-sebut mendapat anggaran untuk proyek MCK tahun 2019 dan sejumlah proyek lain. Tidak main-main, anggaran yang digelontorkan untuk setiap paket proyek mulai Rp 100 juta hingga menyentuh angka Rp 200 juta.
Belum diketahui pasti seperti apa administrasi permohonan untuk mendapatkan paket proyek tersebut. Namun diduga kuat adanya pembagian jatah proyek tersebut dilakukan di kolong meja.
Dengan kondisi ini, terindikasi kuat ada upaya main mata yang dilakukan antara penerima proyek dan pemberi proyek. Serta pelu dipertanyakan prosedur pengusulan permintaan proyek dan legalitas pelaksana proyek.
Menyikapi hal itu, Plt Kadis Perkim Taufik ST MT yang coba ditemui di kantornya dua hari berturut-turut, tidak ada di tempat. Dihubungi via seluler juga tidak digubris.
Hingga berita ini diturunkan dihubungi plt Kadis Perkim belum bisa dihubungi media ini.(K001)
No comments