Sering Keluar Daerah, Bupati Minim Bawa Terobosan Pengembangan Pariwisata
Kotabima,Kabaroposisi--Agenda Bupati Bima yang sering keluar daerah tapi minim membawa terobosan pengembangan Pariwisata. Sebelumnya Seorang anggota DPRD Kabupaten Bima yang juga mantan jurnalis di Bima, Edy Muhlis, S.Sos sering mengritis melalui media selama ini.
Kali ini terkait sering keluarnya daerah Bupati Bima bahkan pada pembahasan di DPRD anggaran jum'at kemarin Hj.Indah Dhamayanti Putri SE tidak hadir.
Kali ini Edy Muhlis Duta Nasdem mengkritik tentang potensi wisata yang selama ini tidak ada perubahan dan jalan ditempat," Walaupun Bupati Bima sering keluar daerah selama ini". Anehnya telah di wilayah Bima Selatan telah dimanfaatkan warga manca negara, Ungkapnya pada media ini melalui via hanphoen, pada Minggu, 25 Agustus 2019.
Kata Legislator yang terpilih kembali asal Partai Nasdem itu mengungkapkan potensi wisata di Pantai Woro yang terletak di wilayah selatan Kecamatan Parado yang terdapat salah satu spot wisata yang dibangun investor asal luar negeri yang sudah beroperasi lama di sana.
Selain Pantai Woro, sambung dia, ada juga Pantai Wane dan Pantai Rontu yang ada di wilayah selatan Kecamatan Monta serta potensi wisata di kawasan pantai yang ada di wilayah selatan Kecamatan Langgudu merupakan titik obyek wisata yang khas dengan panorama pantai yang menawan serta dibaluti penuh dengan pasir putih yang indah.
"Potensi wilayah selatan di Kabupaten Bima, sebenarnya jika dikelola dengan baik, ibarat kita kita tengah berada di sepanjang Pantai Kuta atau di Nusa Dua Bali. Potensi alam di sana tidak kalah indah dengan pantai yang ada di Senggigi atau do Pantai Tanjung yang ada di Lombok Tengah yang sedang dipoles Pemda se tempat saat ini," jelas mantan Ketua HMI Kabupaten Bima itu.
Menurut Edy, potensi pantai di wilayah selatan Kabupaten Bima yang potensial dan menawan serta disebut-sebut dekat dengan perairan Australia luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Bima selama ini. Mestinya, kata dia, agenda Bupati keluar daerah yang hampir dua kali dalam seminggu tersebut, dapat menarik dan meyakinkan para investor di daerah luar maupun investor asing untuk melirik potensi wisata yang ada di Kabupaten Bima selama ini.
"Jika Bupati yang sering keluar daerah itu mampu menggaet investor seperti bangunan tempat wisata oleh warga manca negara yang ada di Pantai Woro, Kecamatan Parado mampu dia ciptakan dengan menghadirkan investor lain di beberapa titik pantai yang menawan di Kabupaten Bima. Hal ini tentu, bisa mendorong laju perekonomian rakyat dan menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah," sorot Edi.
Selain itu, lanjut dia, ada hal penting yang harus dilakukan Pemerintah Daerah dibawah kendali Bupati Bima di mana harus dipastikannya anggaran untuk penyiapan seluruh infrastruktur seperti akses jalan ke lokasi kawasan wisata pantai tersebut harus diperbaiki. Dan aspek keamanan dan kondusifitas di kawasan investasi harus terus tercipta dengan tetap membangun kerja sama lintas tokoh masyarakat dan para stakeholder lain bersama komponen pemuda yang ada di wilayah tersebut.
"Sosialisasi pentingnya kesadaran berwisata dan menciptakan situasi yang kondusif dan aman bersama pemerintah dan masyarakat tentu menjadi pertimbangan yang utama dalam memberikan persetujuan anggaran pengembangan wisata yang ada di Bima, demi kemajuan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang sehat di daerah," terangnya.
Kata dia, salah satu contoh obyek wisata yang ada di Pantai Woro, investor di sana merasa nyaman setelah bertahun-tahun di Bima dan telah membangun perhotelan untuk para wisata mancanegara yang berkunjung ke Pantai Woro sebagai salah satu titik tujuan wisata rombongan wisatawan asing yang ingin menikmati panorama alam di kawasan Indonesia Timur saat ini.
"Dari hasil perbincangan sederhana dengan pihak manajemen hotel di Pantai Woro, sudah ada 50 karyawan yang diambil dari wilayah Kecamatan. Parado dan Kecamatan Monta sebagai pekerja di sana. Sementara sumbagan per tahun pada desa se tempat sebesar Rp50 juta. Ini investasi namanya, tinggal tugas Bupati yang mengembangkan pada titik-titik wisata andalan lainnya yang ada di beberapa pantai khususnya di kawasan Bima Selatan, Kabupaten Bima," jelasnya.
Ia menambahkan, Bupati segera ingatkan Kepala Dinas Wariwisata untuk tidak selalu hanya bisa mengurus Pacuan Kuda sebagai kegiatan wisata andalan yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah per tahun semetara PAD Dinas Pariwisata nol dalam setiap tahunnya.
"Kami berharap pihak eksekutif bisa membuka matanya dan membuat terobosan yang bisa mendongkrak pendapatan dan tidak hanya pandai menghabiskan anggaran dengan program kegiatan yang itu-itu saja dalam tiap tahun anggaran yang dilakukan Pemda di bawah Kepemimpinan Hj. Indah Dhamayanti Putri alias Umi Dinda sebagai Bupati dalam 4 tahun terakhir ini," pungkas Edi.
Di sisi lain, menanggapi pernyataan dan pandangan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima tersebut, Bupati Bima atau Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima masih dimintai tanggapannya hingga berita ini dipublikasikan.(koo1)
No comments