Kasek Dan Komite Bantah Ambil Keputusan Sepihak

foto:M.Nor Ahmad S.H selaku ketua Komite, Ma'ani S.Pd SD, kepala Sekolah SDN Rada, Senin 21 Oktober 2019, di kediaman Kasek.
BIMA,Kabaroposisi--Adanya dugaan orang tua  wali murid dan pengurus Insklusif SDN Rada sebelumnya dilansir media ini atas kebijakan  membuat keputusan sepihak komite dan kepala sekolah (Pengurus sekolah) bagi siswa yang tak hadir akan dikenakan denda ini adalah keputusan bersama oleh Wali murid saat pencairan dana PIP beberapa bulan lalu. 

Demikian disampaikan Kepala sekolah SDN Rada Ma'ani S.Pd SD, di depan awak media sore hari 21 Oktober 2019 di kediamannya.

Kata dia, keputusan ini diambil berdasarkan keputusan bersama pihak komite dengan wali murid sebelumnya. Tahap ini aja adalah tahapan uji coba, sehingga harus diikuti oleh wali murid", katanya.

Masih kata dia, terkait dananya juga bukan buat pihak sekolah. Selain itu efek jera bagi kemalasan siswa selama ini yang sering meninggalkan sekolah tanpa ijin". Ujar Ma'ani.

Ditambahkannya juga selain yang ada ijin dan yang kesehatan terganggu (Sakit) pihaknya tidak menetapkan kebijakan akan di kenakan denda. Semua ini dilakukan pihak sekolah demi majunya dunia pendidikan Kita", tegasnya.

Ketua Komite Rada M.Nor Ahmad S.H, membenarkan kalau keputusan itu tidak di ambil sepihak pihak sekolah atas penetapan siswa yang dikenakan denda bagi yang tidak masuk sekolah. Lanjut dia, keputusan itu juga berdasarkan musyawarah bersama wali murid beberapa bulan lalu saat dana PIP keluar", terangnya.

" Jadi ngga benar pengurus sekolah dalam menetapkan keputusan itu sepihak seperti yang di sebutkan beberapa masyarakat. Bisa saja saat itu dia ngga ikut rapat pada waktu itu". Ujar M.Nor.

Selain itu juga, adapun dana 5000 ribu itu bukan untuk sekolah. bahkan anggaran yang terkumpul di pegang bendahara siswa untuk keperluan siswa lainnya, saat mereka butuh dana bantuan apabila telah terkumpul banyak. 

Disisi lain saat keputusan itu diterapkan, para wali murid ngga berani lagi mengajak anak-anaknya untuk ngga sekolah. Apalagi sebagian masyarakat di sini bertani dan wiraswasta, sering sekali mereka ajak anak-anaknya untuk membantu mereka saat kerja," ungkapnya.(koo1)

No comments

Powered by Blogger.