Keberadaan Vila Wadu Wane dan Patung Baru dibangun Disorot Masyarakat

BIMA,Kabaroposisi--Terkait keberadaan salah satu Vila dan ada pembangunan Patung di lokasi Kecamatan Monta, Kabupaten Bima-NTB, yang ramai di perbincangan dan disorot elemen masyarakat, melalui sosmed hingga mengundang kontroversi ini. Banyak menuai sorotan, salah satu pemuda Kecamatan Bolo M.Nur Ikraman SE pria asal desa timu pada media ini menyampaikan vila yang berada di Wane ini sangat ngga elok dipandang.

Kata dia juga, keadaan vila di wane tersebut saat ini memiliki patung kurang lebih dari 10 yang dibangun di lokasi vila tersebut. ungkap M Nur Ikraman SE pria asal desa Timu Kecamatan Bolo, pengurus KNPI Kabupaten Bima sekaligus pengurus Ormas Islam Wahdah Islamiyah Kabupaten Bima ketika dikonfirmasi media ini, pada Senin 21 Oktober   2019.

Konon, awal mula dirinya mendapat informasi keberadaan patung di Wane, ia diberi tahu oleh keluarganya saat melakukan Safari Jum'at di wane. "Kebetulan keluarga saya yang pergi safari jum'at di sana. Pas dia pulang beliau sampaikan itu dan masyarakat juga banyak yang resah terutama para ustadz-ustadz atau tokoh agama disana pas safarinya itu.

Menindak lanjuti itu beliau masukan ke facebook melalui postingan FBnya (akun Ikram EL). Lebih lanjut dia sampaikan, bahwa dirinya juga disuruh gabung dengan tim FUI untuk menyuarakan keinginan masyarakat di sana.

Sambungnya, hal ini harus kita lakukan bersama demi menyelamatkan budaya dan tauhid orang-orang Bima dari budaya bebas di pariwisata dan lainnya. Semoga dengan gerakan ini bisa menjadikan pariwisata syariah di sana," ungkap Ikraman.

"Harapannya ke pemerintah, dahulukan dilestarikan budaya Bima di pariwisata Wane itu. Bangunannya khas Bima baik penginapannya walau itu bermitra dengan pihak swasta dan lainnya, paling tidak pemda harus punya master plant yang jelas sesuai budaya Bima yang kental nilai-nilai syariatnya. Bila perlu jadikan dalam rumusan pariwisata syariah di Wane itu," lanjutnya.

"dan terkait masalah patung itu, Harus sesuai mekanisme 1. Jangan sampai menganggu kondisi nilai pariwisata Bima maka wajib dibongkar itu patung. 2. Jika lahan itu sah kepemilikan dan tujuan patung itu peribadahan mereka maka baiknya disimpan dalam rumahnya," tutupnya.

lain hal lagi Dengan Akademis Madapangga Samsul Rizal menjelaskan keberadaan vila dan pure itu tak layak berada di daerah kita. Apalagi Bima Mayoritas muslim, kok bisa itu berada di daerah kita," jelasnya.

Lebih anehnya lagi diduga pemilik Vila tersebut adalah salah satu anggota pejabat polri di NTB. Dirinya berharap keberadaan vila ini harus dijelaskan pemerintah, apa tujuan dibangunnya pure di depan Vila tersebut". Jelas Rizal.

Berdasarkan informasi juga yang di dapat media ini dari warga setempat yang namanya enggan dikorankan," bahwa pemilik vila tersebut adalah Mantan Kapolres Bima yakni Eka Wana asli Bali", ujarnya.

Yang lebih serunya lagi keberadaan Vila tersebut telah berada sejak 2014 lalu. hal ini semakin memperkuat kepemilikan mantan Kapolres Bima tersebut. Kata warga setempat pemilik villa adalah orang yang menganut agama Budha.

Selain itu dijelaskan juga tempat simpan Patung tersebut, nantinya akan jadi pintu masuk villa karena proses pembangunannyan. Jadi tamu wisata di arahkan menggunakan jalur sementara, rencananya sekitar awal tahun 2020 villa itu tidak akan di Buka untuk wisata Umum. Hanya di Khususkan untuk tamu yang stay atau nginap.

Kalau memang masyarakat risih pastinnya pada saat tahun 2014 itu, telah di hadang oleh masyarakat akan tetapi masyarakat no problem asalkan tidak mengajak umat islam masuk di dalamnya", tutur Warga Wane tersebut.( Koo1)



No comments

Powered by Blogger.