Merasa Bertanggung Jawab Atas piutang Istrinya, Kaur Desa Ingin Jual Ginjal

foto:Mulyadin Kaur Desa Woro, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima-NTB. Senin 21 Oktober 2019.
BIMA,Kabaroposisi---Kisah memilukan dari salah seorang aparat Pemerintah Desa (Pemdes) Woro Kecamatan Madapangga, Mulyadin Jufri, (42) mengaku siap bertanggung jawab atas piutang istrinya.  

Pasalnya, cukup sulit karena dililit utang hingga Mulyadin  kaur desa nekat mengambil jalan pintas yakni ingin menjual ginjal agar bebas dari utang tersebut. “Betul, saya ingin menjual ginjal untuk melunasi hutang,”  ujar Mulyadin, saat diwawancarai, Senin (21/10).

Jelasnya, Mulyadin menuturkan meski pun dia tau akibat dari menjual ginjal mungkin berujung kematian. Akan tetapi hal ini adalah satu satunya solusi untuk melunasi hutang. “Saya pasrah sekalipun ginjal harus dilepas. Yang penting bebas dari utang,” ungkapnya. 

Ungkap Mulyadin, hutang yang sungguh tak bisa dilunasi  yakni sebesar Rp. 25 juta. Yang mana  hutang sebesar itu kepada salah seorang pedagang beras warga Desa Mpuri. 

Awalnya, lanjut dia, utang tersebut tidak diketahuinya yakni dilakukan oleh sang istri untuk dagang beras. “Utang tersebut bermula dilakukan oleh istri saya. Namun usaha yang dilakukan isteri saya pun gagal dan tak bisa melunasi utang yang dimaksud,” ceritanya.

Pria yang dikenal sosok pendiam dan lembut ini mengakui, meski pun hutang yang dialaminya itu atas dasar komunikasi  sang isteri dengan pedangang itu  juga tanpa diketahuinya. Sebagai sang suami  tetap bertanggung jawab. “Saya tidak akan lari dari tanggung jawab. Walau pun tidak mengetahui asal usul utang tersebut,” tutur dia.

Sebelumnya lanjut dia, utang tersebut sempat dibayar yakni hasil jual motor merupakan fasilitas anak saya yang sekolah di SMAN 1 Madapangga. Kini motor telah dijual, namun belum mencukupi untuk melunasi utang,” pintanya.

Dia berharap, kepada para pemerhati dan pemerintah kiranya menggunggah hati hingga memberikan jalan keluar atas   permasalahan ini. Apalagi atas masalah ini sang putra pun berencana putus sekolah. “Semoga permasalahan yang saya hadapi dapat berlalu. Terlebih berharap adanya bantuan dari pemerhati dan pemerintah,” tutup pria pendiam itu.(koo1)

No comments

Powered by Blogger.