Rebutan Lahan Warga Monggo Hampir Terbunuh

foto:Bripka Heri Kuswanto, Kanit Reskrim Polsek Madapangga.
BIMA,Kabaroposisi--Gara-gara merebut lahan di hutan kawasan tutupan negara berlokasi di So Donggo Sampalu watasan Desa Monggo. Terjadi perkelahian antara dua Desa yakni Desa Monggo dan Desa Ncandi hingga nyaris saling bunuh.

Akibat perkelahian dan nyari saling bunuh tersebut, Usman Jamai asal Desa Monggo nyaris terbunuh dalam inseden pertikaian yang terjadi di kawasan So Donggo Sampalu, Senin, (28/10/2019).

Kejadian itu dibenarkan Kapolsek Madapangga IPDA Rusdin melalui Kanit Reskrim, Bripka. Heri Kuswanto, saat ditemui awak media ini Rabu 30 oktober 2019.

Jelasnya, terkait kasus tersebut pihaknya sedang melakukan penyelidikan. “Kita sudah amankan empat orang warga Desa Ncandi yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut,” terang Heri, Selasa (29/10).

Adapun empat orang yang diamankan yakni inisial A, JM, A, dan B, mereka diduga melakukan penganiayaan terhadap korban Usman Jamai warga Desa Monggo. “Proses hukum sedang berjalan. Berbagai tahapan sedang dilakukan,” tuturnya.

Kronologis kejadian, lanjut dia, awalnya warga Desa Ncandi pergi membersihkan lahan kawasan tersebut lalu dikeberatan oleh korban sehingga terjadi cek cok antara kedua pinak. “Tidak lama kemudian, terjadi benturan fisik dan akhirnya korban mengalami luka robek di bagian jari tangan kiri, luka robek sebelah dada kiri, dan luka robek di dahi kiri,” cerita Heri.

Mendapat informasi kejadian tersebut, anggota Polsek Madapangga dipimpin langsung Kapolsek. IPDA. Rusdin segera menuju TKP. Tiba di TKP melihat korban dalam keadaan lemas. Akhirnya personel membawa korban ke Puskesmas Madapangga guna dilakukan perawatan medis. “Setelah membawa korban ke Puskesmas. Anggota aksi cepat mencari informasi,” imbuhnya.

Heri berharap, kepada komponen dan elemen warga masyarakat untuk tetap percayakan ke kepolisian bekerja menindak lanjuti kasus ini. Dan diharapkan juga agar warga tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. “Kami tetap jalankan tugas sesuai mekanisme dan prosedural. Untuk itu, kita harap semua elemen bersabar,” tutup Heri. (koo1)

No comments

Powered by Blogger.