Semen Langka, Pemerintah Diminta Proaktif Tangani

foto:Ashar S.Yaman












BIMA,Kabaroposisi--Sudah hampir 1 bulan semen Langka di Bima dan Dompu, Hampir tidak ada upaya dari pemerintah sebagai stakeholder yang menjamin tetap adanya stok dan pasokan semen. Demikian disampaikan Ashar S. Yaman pemerhati masyarakat asal sondosia, pada media ini Jum'at 25 Oktober 2019.

Ashar S.Yaman tiada lain mantan Calon DPRD Kabupaten Bima Duta Gerindra ini mengungkapkan hilangnya semen dari pasar bukan persoalan kecil, semen sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Dimana tanpa semen banyak yang akan terhambat seperti ekonomi daerah macet, proyek pemerintah macet. 

Selain itu dampak dari hal tersebut diatas akan berujung pada rakyat kecil yang akan menjadi korban, pasalnya harga semen melambung tinggi, masyarakat pembeli panik, harga semen sudah diangka 100 ribu rupiah. Herannya hingga keadaan seperti ini pemerintah daerah, hanya diam saja". Ungkap Ashar. 

Ceritanya kalau kita ingat pada tahun 2014 Pasca pilpres, semen langka dimana-mana masyarakat panik, dicari seperti mencari sebutir beras,semen-semen sisa disapu dan beli toko-toko, begitu pentingnya semen bagi masarakat, hampir satu bulan semen langka, pemerintah diam saja.

Lebih jelas dia ungkap di gudang-gudang semen calo dan mafia berkeliaran, harga-harga dimainkan, pedagang agar bisa tetap menjual semen mau tidak mau harus membeli, kontraktor-kotraktor panik, karena proyek-proyek bisa mangkrak, siapa yang dikorbankan? pengusaha kah? kontraktor kah? tidak rakyatlah yang jadi korban akibat ulah mafia semen ini, dan uniknya kelangkaan semen ini terjadi setiap pasca pilpres, ada apa? lalu apa kerja pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi langkanya semen.

Semen itu seperti candu diabad pertengahan, jadi kebutahan dasar masyarakat eropa dan timur tengah, untuk daerah yang sedang membamgun semen itu kebutuhan pokok, yang adalah tugas pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan pasokan semen dan mengontrol harganya dipasar. Ironis memang jika pemerintah, TNI POLRI tidak peka terhadap kelangkaan semen ini, semua diam saja, tidak ada yang berinisiatif untuk memanggil distributor, seolah-olah praktek ini didiamkan, calo dan mafia beroperasi dengan bebas, memanfaatkan kelangkaan untuk keuntungan mereka, lalu apa kerja pemerintah?

Aneh saja, hampir sebulan semen hilang pemerintah sama sekali tidak bicara apa-apa, sebegitu kuatnyakah kartel semen, sehingga negara harus tunduk pada pengusaha semen. Masalah kelangkaan semen sebagai salah satu kebutuhan pokok masarakat, pemerintah harus responsif, panggil distributor, jika masih membangkang usir saja dari Bima, toh masih banyak merek semen lain yang sanggup untuk mempertahankan rantai suplai dan demand, lalu apa kerja pemerintah.

Harapan kami kepada pemerintah daerah Kabupaten dan Kota Bima agar bisa tegas terhadap distributor dan mafia semen, jangan kesannya pemerintah tidak punya nyali untuk tegas pada mafia dan cukong-cukong ini, pemerintah harus berdiri ditengah kepentingan rakyat, jika didiamkan kerja mafia semen ini, lalu apa gunanya ada pemerintah, ini sudah masuk ranah kerja pemerintah karena dalam kontrak semen ada regulasi dan aturan yang mesti ditegakkan.(koo1)

No comments

Powered by Blogger.