Terjadinya Kebakaran Hutan Tambora, Pemda Dompu dan provinsi NTB Diminta Bertanggung Jawab

foto:Asrin dan Lili Ayu Attahiyah.
DOMPU,Kabaroposisi--Akibat gundulnya hutan, saat musim kemarau yang berkepanjangan saat ini. Marak terjadinya kebakaran hutan di kabupaten Dompu, lebih sialnya lagi kebakaran hutan akhir-akhir ini hampir tiap hari. Wilayah Kabupaten Dompu saat ini. Sering  terlihat tejadinya kebakaran hutan baik terjadi di hutan tutupan negara maupun hutan tutupan daerah.

Kondisi ini menuai sorotan warga dan golongan masyarakat, seperti Asrin mantan Aktifis dan juga yang pernah kuliah di Sekolah tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP- Yapis) Dompu ini, mengungkapkan sangat prihatin atas terjadinya kebakaran hutan tambora di kecamatan pekat pada hari sabtu (19/10/2019) kemarin hingga saat ini masih terbakar seperti di lansir media ini sebelumnya.

Ungkap Asrin adapun yang terbakar tersebut yakni lahan tebu milik pt.sms di doro ncanga atau lebih di kenal padang savana. Dimana saat ini dengan parahnya pihak polres Bima ikut membantu Karhutlah tersebut.

Lanjut mahasiswa yang saat kuliah dulu, pada saat kerja nyata (KKN) mahasiswa Sekolah tinggi ilmu pendidikan (STKIP-Yapis) Dompu di desa Tambora,kecematan pekat, Kabupaten Dompu provinsi NTB, meminta dengan tegas agar Pemerintah Daerah Dompu serta Provinsi NTB harus bertanggung jawab atas gundulnya hutan tersebut," pinta Asrin.

Sambungnya selain Pemda Dompu dan Pihak Pemprov NTB, Negara Kesatuan R.I harus ikut bertanggung jawab juga atas terjadinya kegundulan hutan saat ini. Akibat hal itu  marak terjadinya kebakaran hutan saat ini," ungkap Asrin.

Lebih khususnya kebakaran hutan di tambora. Gundulnya hutan dan kebakaran yang sering terjadi ini dugaan dirinya ada unsur pembiaraan. Pasalnya, atas terjadinya kerusakan hutan pada umumnya di kabupaten Dompu dan secara khusus hutan di kecamatan pekat terlihat besar sekali pembiaraan," tuturnya, pada minggu (20/10/2019).

" yang perlu di renungkan oleh masyarakat kecamatan pekat bahwa gunung tambora adalah bagian masa depan genarasi dan bagi anak cucu masyarakat kecamatan pekat, kebakaran hutan saat ini yang terjadi di tamboran adalah fonemena yang membangunkan masyarakat pekat dari tidur panjangnya".

Harapan saya kepada masyarakat pekat mulai dari anak-anak sampai orang tua segara angkat bicara terkait dengan fonemena yang terjadi saat ini dan kejadian ini tidak terlepas dari story adanya pembiaraan oleh APH atas kerusakan hutan. Tutupnya Asrin

Lain lagi dengan Lili Ayu Attahiyah yang juga Mahasiswi yang KKN di desa Tambora, menyuapkan Dompu NTB berduka. Awalnya kebakaran saat itu dikira kebakaran ringan dan telah terselesaikan masalahnya, tapi sedih banget lihat dan mendengar kabar yang ternyata kebakaran di gunung tambora bukannya telah berakhir malah lebih parah karna apinya telah menyebar sampai ke perkebunan tebu dan wisata padang savana doro ncangga", terang Lili Ayu Attahiyah.

Rasanya sedih dan prihatin  banget dengan kabar seperti ini. Tambora yg dulunya indah dengan alamnya tapi kini merah oleh garangnya api yg menghantui dan asap yg menutup pandangan, semoga bencana atau musibah ini bisa segera terselesaikan dan apinya bisa segera padam sehingga ngga menjalar lebih jauh lagi", harapnya.

Dan semoga ada solusi dari pemerintah berkait bencana dan musibah  ini 
Agar masalah ini tidak makin parah dan menjalar lebih luas lagi,dan semoga musibah ini cepat berakhir ya allah," doanya.(koo2)

No comments

Powered by Blogger.