Gabungan Mahasiswa Gelar Aksi Demo, Tuntut Tiga Aktivis Dibebaskan
foto:Suasana Demo Depan Kantor Bupati Bima oleh Gabungan Mahasiswa, pada Rabu 20 November 2019. |
BIMA,Kabaroposisi--Tuntut Pemerintah Daerah Kabupaten Bima menutup operasinya Tambang Pasir diwera, Sejumlah Mahasiswa Bima dari berbagai Kampus dan Lintas Organisasi Mahasiswa meliputi STIH, LMND, PMII, BEM STIS, GMNI, melakukan Demontrasi di Kantor Bupati Bima. Aksi demo ini dilakukan pada Rabu, 20 November 2019.
Dalam Aksinya, koordinator lapangan (KORLAP), Asmudyanto dalam orasinya menyampaikan segera mengusir PT JMK dari Kecamatan Wera. Karna dinilai mencemarkan lingkungan yang ada di wilayah Wera saat ini.
Lanjut Asmudyanto mengungkapkan Kehadiran Perusahaan tersebut tidak membawa hasil untuk Desa yang ada di lokasi tersebut terlebih untuk Pemerintah Kecamatan maupun Kabupaten Bima saat ini. Pintanya, Pemerintah kabupaten Bima segera hentikan Ekspliotasi Alam di Kecamatan Wera sekarang," terangnya.
Selain tuntutan diatas, massa juga meminta Pemda dan kepolisian untuk bebaskan Tiga Aktifis yang di tahan oleh Polres Bima kota saat ini atas tuduhan pengerusakan fasilitas kantor Kecamatan wera," tegasnya.
"Stop kriminalisasi aktivis
kami mengutuk pemerintah atas usaha pembungkaman demokrasi
besar harapan kami kepada kepada Bupati Bima harus bertanggung jawab," tegasnya.
Diungkapkannya, keberadaan tambang pasir besi saat ini sangat meresahkan warga masyarakat yang ada disepanjang bibir pantai. Selain itu, penyedotan yang dilakukan Perusahaan diambil langsung dari dalam laut sehingga mengakibatkan Alam disekitarnya rusah parah.
Lebih lanjut dalam orasinya massa aksi menyampaikan bahwa keberadaan penambangan telah merusak infrastruktur sepanjang Pantai Wera Ambalawi. Akibatnya, pengikisan tanah oleh air laut yang semakin hari, semakin naik hingga ke daratan karena terkurasnya pasir yang disedot oleh mesin penambang dari dasar laut," ungkapnya.
Dari pantauan Media ini, Pukul 11:30 Wita Bupati Bima yang diharapkan untuk menemui massa aksi tidak ada ditempat. Sehingga terjadi Aksi Anarkis saling lempar mengunakan batu. Sehingga situasi panas dan chaos antara Pol PP dan Para Massa Aksi sehingga bentrok tidak terhindarkan. (Koo1)
No comments