Fenomena Pilkades Serentak Sekabupaten Bima

Oleh Nadiminsyah Pemerhati Demokrasi




Selain Merugikan Calon, Aturan Pilkades Serentak Melelahkan Serta Marak Perjudian Menjadi Mahar Demokrasi

Bima,Kabaroposisi,Com--Ada sisi yang unik dan menarik pada proses pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Serentak Senin (16/12/2019) di Kabupaten Bima kali ini. Selain melelahkan para panitia dan Masyarakat harus bergadang dari pagi ketemu pagi menunggu perhitungan suara, bukan saja itu ada beberapa hasil suara yang sama di beberapa desa yang pemenang ditentukan di beberapa dusun dia unggul dan jumlah pemilihnya terbanyak.

Yang lebih uniknya dan sangat meresahkan adalah maraknya perjudian baik itu oleh timses dan simpatisan menjadi tontonan menarik bagi kita di setiap ajang politik yang terjadi. 

Seperti di Beberapa Desa Di Madapangga dan Bolo, selama ajang politik baik itu pemilihan Ketua RT hingga Bupati tak bisa dihindari maraknya para pelaku-pelaku Judi terjadi di beberapa titik simpul dan pelakon-pelakon yang ada di Penjuru Kabupaten Bima. Anehnya hal ini dianggap biasa, demi mendukung calonnya merelakan peliharaannya ikut dijadikan barang taruhan seperti Sapi, kambing bahkan barang- barang yang lainnya.

Kembali pada proses pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Senin (16/12/2019) bergelombang ini. Pemerintah Daerah Kabupaten Bima selaku (eksekutif) bersama para DPRD sebagai lembaga (legislatif) Kabupaten Bima harus mampu melihat kembali, efektif atau gimana harus di tinjau kembali. 

Tak pelak dari perhitungan suara di wilayah Kecamatan Bolo dan Madapangga banyak yang berakhir malam dini hari hingga pagi hari. Sebut saja Desa Dena, Bolo di Kecamatan Madapangga perhitungannya hingga pagi hari. Di Kecamatan Bolo tepatnya desa Tambe berakhir pukul 08.40 Wita. 

Merujuk dari peristiwa di atas, pemerintah harus melihat kembali aturan ini. Belum lagi suara yang sama, nasib para kandidat yang kalah karena aturan pemilih terbanyak, serta menang di beberapa dusun juga ini harus ditinjau kembali. " Kasihan Calon yang kalah karena aturan bukan kalah karna tak dipilih," 

Bagi Institusi Kepolisian setiap kanca momen politik terjadi, selalu dibarengi juga dengan maraknya perjudian ini juga harus diminimalisir. Pasalnya, pelaku judi bertebaran setiap kanca politik alasan Survei, belum lagi para Timses dan simpatisan juga ikut berjudi walau tak dilarang karena hal ini juga merupakan strategi politik," tapi tetap mencederai politik dalam mencari pemimpin yang baik dan jujur demi Daerah serta mensejahterakan masyarakat. 

Berbagai Fenomena itu harus menjadi perhatian bagi kita semua. Bukan Saja peran Pemerintah, TNI dan Polri, selaku masyarakat juga kita harus mampu memberikan pemahaman kepada setiap masyarakat baik itu dari elemen intelektual, pejabat serta stockholder yang peduli akan kondisi demokrasi. (***)


No comments

Powered by Blogger.