Tolouwi Kembali Memanas, Bupati Bima Diminta Ikut Tuntaskan
Foto: Aksi Demo Di Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, BIMA-NTB. |
BIMA,Kabaroposisi--Kembali Desa Tolouwi, Kecamatan Monta memanas pasca tidak jelasnya proses informasi kapan di lantiknya penjaringan Sekretaris, Kaur, serta Kepala Dusun, 30 Oktober lalu. Uniknya hari ini, senin ( 2/12/2019) Warga setempat ada yang demo di Desa dan satu lagi di kantor Bupati Bima.
Sebelumnya, pihak keluarga Kaur dan Sekdes dan sejumlah warga melampiaskan kekecewaannya lewat penyegelan kantor desa setempat selama dua pekan. Kekecewaan pihak keluarga kembali memanas, lantaran pelantikan belum juga terealisasikan.
Subagio, mengatakan, aksi pemblokiran jalan tersebut terpaksa dilakukan karena masih belum jelasnya pelantikan. Pihak pemerintah tidak memberikan alasan yang jelas terkait ditundanya pelantikan dimaksud.
Lanjutnya, kasus ini dilempar seperti bola yang tidak jelas. DiIempar seperti bola maksud Subagio, karena proses pemberkasan rekomendasi pelantikan sudah dimintakan ke Camat Monta, namun oleh Camat Monta, imbuhnya, dilayangkan ke Sekda Kabupaten Bima, sementara Sekda melemparnya ke pihak Inspektorat.
Kata dia, kalau memang ditemukan adanya pelanggaran dalam penjaringan ketiga perangkat desa tersebut, mestinya pemerintah memberikan penjelasan yang sebenarnya.
“Jadi kami menuntut, Bupati Bima agar segera turun tangan untuk menjelaskan kepada masyarakat. Supaya kami tau apa yang sebenar terjadi sehingga pelantikan ini tertunda,” pinta Subagio.
Aksi pemblokiran jalan ini sendiri dikawal ketat oleh Polsek Monta yang dipimpin langsung oleh Kapolsek, AIPTU Takim beserta babinsa Tolo Uwi dan Tolo Tangga. Meski begitu massa aksi tetap menekankan agar Bupati Bima turun tangan langsung menangani permasalahan ini.
Ditempat terpisah yakni di Depan Kantor Bupati Bima sejumlah masyarakat, Pemuda dan Mahasiswa, Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, menggelar demo jilid II di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, pada Senin (2/12/2019) sekitar pukul 09 : 00 WITA.
foto: Situasi Demo Warga Tolouwi Depan Kantor Bupati Bima. |
Dalam aksinya tersebut, masyarakat, pemuda dan Mahasiswa Tolouwi, yang menyuarakan keadilan, agar amanah reformasi tidak dikolusi. "Amanah masyakarkat di Desa Tolouwi, jangan dikolusi dalam hal perekrutan perangkat desa seperti itu,"jelasnya Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Hamzah AB.
Dikatakannya, dalam perekrutan beberapa perangkat desa, pembentukan kepanitiaan di atas panitia. Karena, pada tahun 2016 struktur kepanitian sudah pernah dibentuk dan dilantik. Panitia telah mengabaikan tahapan-tahapan dalam proses penjaringan perangkat desa dan tidak melakukan ferivikasi bahan dan musyauwarah terkait petunjuk teknis pelaksanaan penjaringan perangkat Desa Tolouwi dengan peserta,"ujarnya.
Menurutnya, diduga kuat, bahwa tehnik pembuatan soal tidak melalui tahapan pengacakan yang dibuktikan dengan adanya kunci jawaban yang tersusun rapi dan diindikasikan ada permainan yang dilakukan oleh oknun panitia dan BPMDes sebagai penanggugjawab pembuatan soal. "Hal ini, sangat bertolak belakang dengan yang disampikan oleh Camat Monta, Babinsa yang ada di Desa Tolouwi yang menyatakan bahwa soal sudah diacak sedemikian rupa,"teriaknya.
Lanjutnya, formasi perangkat desa seperti Sekertaris, Kaur dan Kepala Dusun (Kadus) yang diseleksi mendapatkan soal yang sama. Padahal, ketiga perangkat desa tersebut, memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda-beda. "Masa soal untuk perangkat desa dibuat sama, sementara mereka memiliki fungsi dan tugas yang berbeda,"ungkapnya.
Disisi lain, Kepala Desa (Kades) Tolouwi, selalu mencoba untuk mengintervensi setiap tahapan yang terjadi. Bahkan, selalu mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bernada ancamam dan intimidasi. "Kita sering mendapatkan ancaman dan intimidasi dari sang Kades,"bebernya.
Dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, kami dari gerakan masyarakat pemuda dan mahasiswa Tolouwi, mendesak Bupati, agar segera melakukan seleksi ulang perangkat desa yaitu, Sekretaris, Kaur dan Kadus. Meminta Bupati, untuk mendorong pihak Inspektorat agar mengusut tuntas dan mengungkap siapa aktor yang bermain serta mencopot Kades Tolouwi. Karena gagal membina dan mengendalikan situasi yang ada di Desa Tolouwi.
"Jika, beberapa tuntutan kami tidak deiindahkan, maka kami akan melakukan apa yang menurut kita benar,"ancamnya.
Setelah berorasi beberapa lama, kemudian masyakat, pemuda mahasiswa Tolouwi, diterima oleh Bupati melalui Asisten II, Ir. H. Nurdin, di ruang rapat Asisten I.
Asisten II Ir. H. Nurdin, mengatakan, persoalan ini telah dirapatkan pada minggu lalu. Sekda belum mau melantik Sekretaris, Kaur dan Kadus, saat itu. "Karena tes perangkat Desa Tolouwi, diduga bocor kunci jawaban, "pungkasnya.
Setelah mendengarkan peryataan Asistes II, akhirnya warga Tolouwi meninggalkan ruang Asisten I dengan teratur untuk pulang kerumah mereka masing-masing. (koo1)
No comments