Mantan ketua LMND Mataram, Angkat Bicara Terkait Langka dan Mahalnya Harga Pupuk Subsidi

foto: Firman Mantan Ketua Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND)
Mataram,KABAROPOSISI.Com--Mantan ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Mataram bersuara terkait maraknya kelangkaan dan mahalnya harga pupuk subsidi di Kabupaten Bima akhir-akhir ini, membuat jiwa sosial saya terpanggil kembali untuk mengutuk distrubutor dan pengecer, ujar pria yang akrab di panggil Firman di kediamanya sekira pukul 17:12 Wita, Jum'at (17/1/2020) saat di wawancarai oleh awak media.

Dikatakannya, Jika masalah ini terus di biarkan akan menjadi penyakit serta merugikan petani Kabupaten Bima, kalau merunut dari beberapa yang di muat oleh media online bahwa pernyataan PT. Pupuk KALTIM NTB tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi apalagi mahal, pernyataan PT. Pupuk KALTIM ini sangat bertolak belakang dengan yang terjadi di lapangan (Masyarakat) kabupaten Bima, kutip mantan ketua LMND Mataram di media online terkait pernyataan Kepala PT. Pupuk KALTIM NTB," katanya. 

Tambahnya, Firman Nasarudin menuding ada yang tidak beres dengan internal Distrubutor dan pengecer di kabupaten Bima hari ini. hal itu jelas" karena kalau kita analisa pernyataan Kepala Pupuk KALTIM NTB, penyakit kelangkaan dan mahalnya harga pupuk subsidi ada permainan yang di lakukan oleh pihak distrubutor dan pengecer, dan hal itu harus di tindak tegas oleh pihak Pupuk KALTIM NTB, bila perlu cabut izin  distrubutor dan pengecer nakal, supaya tidak terjadi lagi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk subsidi, tegasnya.

Lebih lanjutnya, Mantan Ketua LMND Mataram" menjelaskan bahwa betapa susahnya mendapatkan pupuk subsidi di lapangan, masyarakat harus memperebutan bahkan mereka memberanikan dirinya naik di atas truk muatan pupuk, agar bisa mendapat pupuk subsidi, itupun harus membeli dengan harga Rp. 100.000/150.000 Ribu persak (50. Kg), tanpa memikirkan keselamatanya, tuturnya.

Dalam hal ini, dia menegaskan bahwa pupuk subsidi sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Bima lebih khususnya para petani, karena saat ini petani sangat membutuhkan pupuk untuk mengoptimalkan tanamannya, supaya hasil  panennya nanti berlimpah (berhasil), pungkasnya.

Pemerintah Kabupaten Bima  (Bupati) harus bertanggung jawab dengan terjadinya kelangkaan serta mahalnya harga pupuk subsidi, jangan hanya sibuk dengan kegiatan yang sermonial dan melupakan masalah yang subtensial seperti yang di rasakan oleh petani Kabupaten Bima hari ini, tandasnya.(K004)

No comments

Powered by Blogger.