Kasek Akui Pemotongan Dana PIP, M.Saleh: Ketum Komite Nyatakan Kebersamaan Melalui Rapat Wali Murid
foto: Kasek A.Rajak S.Pd.SD. |
Bima,KABAROPOSISI.Com--Akui pemotongan bantuan siswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP) atas 74 siswa di SDN Mpuri, oleh Kepala Sekolah (Kasek) A.Rajak S.Pd SD. Akan tetapi pemotongan ini berdasarkan rapat dengan para komite dengan wali murid pada selasa (28/1/2020) lalu.
Saya tidak terima dikatakan memotong anggaran bantuan PIP terhadap anak didiknya, sebesar Rp 200.000 dari total Rp 450.000, dan Rp 25.000 dari total Rp 250.000,- karena sebelumnya melalui kesepakatan ketua komite dan para wali murid.
Atas dugaan tersebut, pihak A.Rajak S.Pd SD selaku Kepala sekolah terkait membantah tuduhan yang menyebutkan pemotongan." jadi tidak ada pemotongan", jelasnya.
" bukan pemotongan, tetapi kebersamaan dengan pihak orang tua murid yang diketahui oleh pihak ketua komite. Kemudian terkait dengan jumlah penerimaan bantuan PIP, hanya 74 siswa dari 137 orang siswa.
foto: Ketua Komite M.Saleh. |
Dari 74 siswa tersebut, sambung A.Rajak saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada Kamis (31/1/2020) sekitar pukul 10:00 Wita, untuk 60 peserta masing masing mendapat Rp 450.000, dan 14 pesertanya lagi Rp 225.000.
Sementara itu, Ketua Komite M.Saleh mengakui kalau itu berdasarkan kesepakatan wali murid saat itu. Terkait nilai dugaan pemotongan yang dilakukannya, pihak A.Rajak menyebutkan " untuk masing masing peserta yang mendapat nilai Rp 450.000 ' dipotong' 200.000 / siswa. Dan 14 peserta yang mendapat bantuan masing masing Rp 225.000 , 'dipotong ' 25.000 ribu. Itu semua telah disepakati wali murid.
Selain atas kebersamaan dengan pihak orang tua murid, pemotongan PIP untuk peserta itu guna untuk persiapan pembuatan pagar yang direlakan oleh para wali murid. " Dirinya tegaskan tidak ada pemotongan, itu semua berdasarkan kesepakatan, bukan pemotongan dilakukan kasek," tandasnya.
Munculnya hal tersebut, pihak Drs. Syarifudin selaku Kepala UPT Dikbupora Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima yang ditemui diruang kerjanya pada Kamis (31/01/2020) merasa kaget.
" oh itu ngga bisa apapun dalil alasannya. Yang namanya bantuan PIP, jangankan dipotong dengan nilai besar seperti itu, 1000 rupiah pun ngga bisa. saya akan panggil pihak kepala sekolah yang bersangkutan." tegas Syarifuddin dengan kesal. (K001)
No comments