Data Warga Miskin Tak Akurat, Penyebab Timbulnya Pertentangan Soal Penerimaan Bantuan Pemerintah

foto: Faisal Tanjung Pemuda Asal Kecamatan Wera.
Bima,KABAROPOSISI.Com--Bencana wabah Covid-19 yang mendera umat manusia didunia menciptakan banyak persoalan krusial, salah-satunya adalah ancaman kelaparan akibat menipisnya ketersediaan makanan dari masyarakat. Hal ini lantaran terbatasnya aktifitas yang dilakukan oleh warga dalam mencari nafkah hidup untuk menopang kehidupan sehari-hari.

Menanggulangi itu semua, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bima merespon cepat dengan melakukan langkah-langkah guna meringankan beban penderitaan yang dihadapi rakyatnya, yakni dengan menggelontorkan sejumlah anggaran, baik bantuan dalam bentuk uang tunai maupun pengadaan barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh warga.

Faisal Tanjung tokoh Pemuda asal kecamatan Wera memaparkan, pemerintah memang sigap menolong rakyatnya, namun ada hal lain yang menjadi persoalan yakni tumpang tindih nya soal data warga penerima bantuan. Data yang di suguhkan tidak mewakili fakta dilapangan, pembagian bantuan terkesan diskriminasi karena kerap didasari unsur kedekatan tanpa melihat siapa yang dinilai layak serta berhak mendapatkan bantuan tersebut, papar Faisal Tanjung.

Pemda Bima harus serius memberikan instruksi dan penekanan kepada pihak Pemerintah Desa (Pemdes) untuk secara provesional mencatat dan memberikan data yang akurat akan warga miskin yang nantinya terkafer mendapatkan bantuan. “Bukan karena kedekatan hubungan keluarga atau emosional, yang justru melukai hati warga miskin yang ada,". Terang Faisal.

Persoalan macam ini menjadi pemantik atas timbulnya gejolak sosial di tengah masyarakat yang kerap menuding kalau pemerintah melakukan Diskriminasi, dan tudingan ini kerap di alamatkan pada Pemdes terkait, papar Ketua Ketua Garda Muda Peduli Hukum dan Lingkungan, Kamis (16/5).

Iapun berharap kedepan persoalan-persoalan semacam ini tidak lagi terjadi serta semua pihak bisa saling merangkul satu sama lain dan menggunakan nilai moral serta provesional dalam mencatat nama dan jumlah warga miskin itu sendiri. (KO2)

No comments

Powered by Blogger.