Delian Lubis : Nasib Petahana Dalam Pilkada Kabupaten Bima 2020-2025

foto: Delian Lubis Pemuda Asal Cenggu Kecamatan Belo,BIMA-NTB.
Bima,KABAROPOSISI.Com--Sejak partai Golkar pemenang pemilu gagal mendistribusi kader pada jabatan ketua-ketua komisi DPRD, itu isyarat kuat bahwa partai golkar tidak bisa lagi ditempatkan sebagai poros konsolidasi politik partai-partai lain dalam pilkada 2020. Kondisi ini berimbas pada kerumitan petahana melakukan konsolidasi politik. Demikian juga DPD Hanura  tegas tidak menghendaki IDP walau DPC mengusung tunggal IDP.

"semua muara keputusan politik partai kuncinya ada pada DPP. Meletakan pengaruh DPP secara struktural untuk memberi keputusan politik sangat bisa keluru. Di tingkat DPP, Faksi internal juga demikian tajam," jelas Delian Lubis.

Dikatakan Delian Lubis, Selalu saja ada tangan lain yang bisa mengubah konstalasi dukungan termasuk mengecilkan manuver petahana. Mereka adalah pemain dibelakang layar yang punya akar emosional dgn penentu DPP di semua partai politik," terangnya.

Selain itu, maka jangan heran bila esok lusa skema politik pilkada bisa berubah total. Perubahan itu adalah efek dari arus lain yang sama sekali tidak tidak diperhitungkan. Seperti ketiadaan kalkulasi Golkar terpentalnya kader mengisi jabatan ketua-ketua komisi," tuturnya.

Dimana perubahan konstalasi politik dukungan parpol pada petahana secara langsung berimpas pada perubahan konstalasi dukungan arus bawah. Dalam kenyataan, arus bawah yang dianggap memiliki kedaulatan hak pilih sedemikian cepat berubah haluan karena peran agitasi dan propaganda media mainstrem dan teknologi digital.

Hal tersebut diatas, terjadi dalam banyak peristiwa politik termasuk terpentalnya H. Man dalam pilkada kota yang sebelumnya dianggap kekuatan super hero. Jadi, Pilkada sebagai gerbang mengubah haluan politik dan arah pembangunan ke depan adalah sebuah keniscayaan.

Disisi lain, Posisi politik petahana sangat sulit melakukan konsolidasi yang terstruktur dan massif oleh karena masyarakat kelas menengah terdidik maupun lapisan-lapisan arus bawah demikian berani menunjukan sikap pembangkangan dan perlawanan," terang Delian Aktivis senior asal Cenggu.

Ditambahkan lagi oleh Delian Lubis, Sebuah kenyataan yang bersumber dari kegagalan kepemimpinan petahana. Dukungan terhadap petahana yang terlihat saat ini bisa dimengerti karena kapasitas Bupati memudahkan dalam menggerakkan instrumen birokrasi atas nama kunjungan kerja. Tiba petahana beralih ke PLT maka situasinya akan serba lain termasuk kita akan menemukan ribuan loyalis palsu yang hengkang dari petahana. Sesuatu yang sangat menyakitkan bagi petahana di kemudian hari," Imbuhnya. (KO7)

No comments

Powered by Blogger.