Delian Lubis: Silakan Hina H Syafrudin H.M.Nur, M.P.d, Tapi Jangan Lupa Apa yang dia Perbuat

foto: Delian Lubis Pemuda Asal Desa Cenggu Kecamatan Belo,BIMA-NTB.
Bima,KABAROPOSISI.Com--Apakah kalian tau peletak pembangunan kantor Bupati yang kalian nikmati sekarang karya beliau? itu adalah jasa Almarhum (H.Fery Zulkarnaen,,ST) selaku Bupati Bima dan Wakil Bupati Bima Drs.H.Syafrudin H.M.Nur,M.Pd., 2010-2015. " Pasca Almarhum H.Fery Zulkarnaen meninggal kala itu, Aji Syafru menjadi Bupati Bima 18 Bulan dan saat itulah kantor Bupati tuntas terbangun, apakah itu bukan kemampuannya, kata Delian Lubis, minggu (31/05/2020).

"Apakah kalian tau bahwa bantuan Bibit Bawang puluhan milyar yang digelontorkan Kementan Tahun 2015 hasil iktiarnya, semua itu adalah bukti kemampuan beliau, akan tetapi karna dirinya kalah pada pilkada berikutnya, dia hanya mampu melobi bantuan bawang tapi tak sempat menjalankan ikhtiarnya saat itu," ujar Ketua BMI ini.

Dan Tak lupa lagi, Apakah kalian tau pembangunan Politehnik di Sondosia itu jerih payahnya. Semua hal tersebut diatas mampu ditorehkan Drs.H Syafrudin H.M.Nur, M.Pd selama memimpin, pada pilkada kali ini dia tampil lagi," layak kita menangkan, ajak Delian Lubis.

"Segala upaya H. Safru saat menjabat Bupati selalu melibatkan aparatur untuk berdiskusi dan mempercayakan aparatur terkait untuk presentasi pada kementerian terkait," dia lakukan saat mejabat sebagai Bupati Bima, papar Pemuda asal Cenggu ini.

Apakah kalian tau bahwa yang membuka dua jalur di panda upaya kerasnya dan Adakah isu amoral yang lekat dengannya? Silakan buka seterang benerang sosok Aji Syafru ini, " pintanya.

" H. Syafrudin bekerja dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dengan memberdayakan aparatur. Ia punya basis moral yang sulit disanggah," terangnya.

"Beliau bisa main uang dan punya uang untuk itu. Tapi enggan ia lakukan karena bertentangan dengan moral yang ia rawat dan bina sekian lama. Beliau tidak pantai beramal dengan pamer. Tapi berusaha berbagai dengan cara yang pantas. Tangan kanan bekerja, tangan kiri tidak mengetahui. Itulah H. Syafru," papar Delian Lubis.

Bahasa moral H. Safru tercermin pada perilaku yang bisa ditonton dengan mata telanjang. Ia tidak memanipulasi moral lewat tutur dan pidato narsis tanpa arah," akur Delian Lubis.(KO1)

No comments

Powered by Blogger.