Ditengah Pandemi Covid_19, Masih Ada Warga Jauh Dari Sejahtera Serta Luput Dari Perhatian

foto: Gubuk Keluarga Aminah Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu,NTB.
Dompu,KABAROPOSISI.Com--Ditengah Pandemi Covid_19, menyedihkan masih ada warga yang jauh dari sejahtera. Peristiwa terjadi di salah satu kelurahan Monta Baru, Kabupaten Dompu, Provinsi NTB. Pasalnya, masih ada warga yang terabaikan dan luput dari pantauan pemerintah ini terjadi pada seorang nenek Aminah (80) Istri dan suaminya Agani (82) RT. 06 yang hidup bersama 5 Cucunya Kecamatan Woja Kabupaten Dompu yakni hidup di rumah berdinding papan tak layak huni.

Melalui Forum komunikasi peduli kasih, "
Hamba Allah atau dikenal Kejora Paramita", menjelaskan pada Media saat berikan bantuan berupa Kasur lipat dan sembako di rumah kediaman Nenek Aminah, pada Jumat (8/5/20).

Dijelaskannya, Aminah perempuan tua separuh baya ini itu hidup bersama ke 5 cucunya, tidur terlentang tanpa alas di gubuk berukuran 4 M x 6 M persegi yang tidak layak disebut kamar, apalagi rumah tidak ada lemari, kasur dan sprey," jelasnya.

Mirisnya lagi, Pakaian cucu cucunya berserakan dimana mana, papan yang sudah lapuk dan rumahnya terlihat sudah rusak, dan menyedihkan lagi keluar masuk angin Rumah ini bisa berdampak fatal bagi keluarga tersebut. Akan tetapi anehnya tetap luput dari perhatian pemerintah," ungkap Kejora Paramita.
Sambungnya, Nenek ini tidak pernah mendapatkan bantuan seperti bantuan langsung tunai pemerintah. Lucunya lagi melalui program bantuan rumah tidak layak huni, rumahnya sering di foto setiap tahunnya oleh petugas namun tidak pernah berubah, kutip Penyataan Aminah selaku Hamba Allah Kejora Paramita.

Tragisnya, sejak kondisi Aminah sakit tidak ada satupun petugas atau pejabat pemerintahan yang datang menjenguk kondisi nenek Aminah Bahkan petugas kesehatan pun tak pernah ada yang datang.

Kejora paramita menegaskan, seharusnya pemerintah segera membantu dan menanggapinya ternyata pemerintah banyak tutup mata dengan keadaan warga," tegasnya.

Disisi lain, para pejabat pengguna anggaran bersenang-senang tanpa melihat kondisi masyarakat di sekitarnya yang sangat memprihatinkan dan butuh uluran tangan dan perhatian para pejabat atau dermawan. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang digaungkan oleh Para pejabat yang selalu pro rakyat kecil, tetapi nyatanya hanya omong belaka baik itu pejabat birokrasi sebagai pelaksana amanat rakyat maupun pejabat legislatif sebagai penyalur aspirasi masyarakat yang merasa senang hanya  datang ke kantor, duduk tanpa mau tahu apa yang terjadi di bawah," akur Aminah. (KO3)

No comments

Powered by Blogger.