Ditengah Wabah Corona, Patroli Masker di Pasar Tradisional Ama Hami Terus Dilaksanakan

foto: Kepala Unit Pelaksana Tehnik (KaUpT) Sarana Distribusi Perdagangan Pasar Ama Hami Kota Bima,  Drs Marwah.
Kotabima,KABAROPOSISI.Com--Kepala Unit Pelaksana Tehnik (KaUPT) Sarana Disribusi Perdagangan Pasar tersebut, Drs Marwah, terus melakukan pengecekan lokasi Pasar Tradisional Ama Hami di saat Pandemi Covid-19 bagi pelaku pasar agar menggunakan masker. Demikian disampaikan Drs Marwah, pada media ini, Minggu (31/05/2020).

Dikatakannya, Saat situasi Wabah ini dirinya tak segan-segan menegur para pedagang maupun pengunjung yang tidak memakai masker," katanya. 

Diakui, bersama petugas pasar dirinya setiap hari terus melakukan Patroli Masker di antara kerumunan pedagang dan pengunjung. Selain itu saat mengelilingi los untuk menghimbau memakai masker lewat pengeras suara (megaphone)," Akur Marwah. 

"Memang tidak ada sanksi khusus.Namun bagi yang tidak membawa masker ia akan menegurnya untuk memakai masker jika lain kali memasuki areal pasar," Kata Marwah.

Sementara yang membawa masker tapi tidak mengenakannya, ia bersama petugas akan memaksanya agar dikenakan dan tidak sekedar digantung di leher.

“Kita terus keliling seluruh los baik dalam pasar maupun di luarnya, terutama yang jual ikan dan sayur. Jadi kita himbau pakai masker, dan memaksa memakai masker jika mereka membawanya tapi hanya digantung di leher,” tutur Marwah.

“Ini demi keselamatan kita bersama dari penyebaran Corona,” imbuhnya.

Himbauan lewat megaphone tersebut, dinilainya cukup efektif. Karena kerap kali ia menjumpai pengunjung yang tidak memakai masker terkesan malu dan melengos ke arah lain untuk menghindar dari papasannya.

“Kalau ada rasa malu, kan berarti mereka sadar diri. Kemungkinan besar kalau ada sadar diri, lain kali pasti akan memakai masker kalau ke pasar lagi,” tukasnya.

Sementara para pedagang, kata dia lagi, tidak memakai masker karena alasan lupa. Teriakan untuk memakai masker lewat megaphone pastinya lebih dari cukup untuk mengingatkan mereka.

“Kadang ada juga pedagang yang enggan memakai masker karena alasan sudah bau dan sulit bernafas. Tapi kita harus tegas untuk memintanya memakai masker dan jangan dilepas kembali setelah petugas lewat,” ungkap Marwah.

Himbauan untuk memakai masker kepada para penjual dilakukan setiap hari oleh petugas pasar kata  Ramlah asal Sape.Tapi para pedagang dan penjual eceran lupa terus untuk memakainya,baru setelah ada himbauang baru dipake lagi dan setelah petugas  pergi dilepas lagi dengan àlasan memakai masker tidak bisa bernapas .

Hanya saja yang menjadi persoalan, keluh pria kelahiran Rabangodu Utara itu, meski saban hari para pedagang tersebut sudah diwanti-wanti untuk memakai masker. Namun tetap saja lain waktu kembali kepergok tidak memakainya.

Karena itu pihaknya tidak mau lengah dan tiap hari keliling untuk mengecek pemakaian masker tersebut.

“Menjadi petugas di pasar pada saat suasana Covid-19 sekarang ini serba salah. Maju kena mundur kena. Kita himbau kepada mereka dibilang cari muka. Padahal itu merupakan tanggung jawab saya sebagai kepala pasar dan tanggung jawab pemerintah kota bima hingga perintah pusat,” pungkasnya.(KO.O5)

No comments

Powered by Blogger.