DPC Partai Gerindra Fersi Haji Syamsuddin, Pastikan Dukung Syafa'ad

foto: H.Syamsuddin, S.Sos,SH.
Bima,KABAROPOSISI.Com--Menguatnya dinasti Politik lintas Kamar yang terjadi Dikabupaten Bima, dimana Ibu dan anak menjadi Bupati dan ketua DPRD, adalah ancaman serius bagi tumbuhnya demokrasi, hal ini diucapkan oleh H.Syamsuddin, S.Sos, SH pada media ini (8/5/2020), Ia memaparkan sebagai mitra koalisi pemerintah dalam pilkada 2015 dirinya tahu jika Bupati produk koalisi Golkar Gerindra dan Hanura tersebut minim kapasitas dalam pengelolaan negara.

Diakui dirinya, bahwa ia sudah bertemu dengan sejumlah tokoh daerah, semua mengeluhkan soal massa depan daerah serta massa depan masyarakat Bima, kami semua sepakat untuk berjuang mengganti Bupati dan wakil bupati Bima dalam pemilu kada Desember mendatang, Siapa penggantinya? tentu saja Pasangan Syafaad yang kami nilai mampu mengalahkan petahana dalam pemilukada Desember nanti," Akurnya.

Pada prinsipnya kita sebagai warga negara, masyarakat kabupaten Bima, berharap ada perubahan mendasar dalam segala sendi kehidupan, sosial, politik, ekonomi budaya. Perubahan mendasar itu hanya bisa dilakukan oleh pemimpin politik dan kepala daerah, karena dalam perubahan itu harus ada Political Will (kemauan politik) dari pada para penyelenggara negara, ya eksekutif, ya legislatif dan yudikatif, 3 lembaga negara ini harus bekerja maksimal dalam mewujudkan perubahan mendasar itu," katanya.

H.Syam melanjutkan, Dinda-Dahlan sudah pernah diberi kesempatan memerintah kabupaten Bima 2015-2020, kita bisa melihatnya dengan mata telanjang, angka  pengangguran begitu besar, kriminalitas dimana-mana, kemiskinan semakin parah, kita tidak bisa menyalahkan siapapun, tetapi itu adalah bentuk kegagalan Dinda-Dahlan memimpin kabupaten Bima, Sudah gagal masih ingin dilanjutkan, aneh sambungnya sambil tertawa ketus.

DPC Gerindra Kabupaten Bima dibawah kepemimpinan saya, 14 Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang setia dan loyal terhadap saya,  terserah kalian mau menyebutnya apa, Fersi Haji Syamsuddin, Mendukung Pasangan SYAFAAD karena kondisi-kondisi objektif dan keadaan nyata yang tengah dialami masyarakat Kabupaten Bima, Saatnya kita kembalikan Marwah kepemimpinan daerah ini ditangan orang yang terbukti mampu dan cakap memimpin daerah,". Ucapnya.

Salah satu dosa saya, yakni mengantarkan Dinda-Dahlan menjadi Bupati Bima, saya berjuang di KPUD Kabupaten Bima dengan bertaruh nyawa, karena saat itu berkas Dinda-dahlan sudah ditolak KPUD karena dualisme partai Golkar, tetapi saya tidak menyesal karena itu bentuk loyalitas saya terhadap kebijakan partai Kala itu, saya kira setiap orang baru mengetahui yang akan terjadi setelah terjadi, untuk itu dalam pilkada Desember 2020 ini saya dan segenap pengurus partai Gerindra Kabupaten Bima, mendukung SYAFAAD untuk menyelamatkan maysarakat kabupaten Bima dari Bahaya kekuasaan Dinasti dan kepemimpinan yang minim Kapasitas.

H.Syafruddin dan Ady Mahyudin saya kenal dengan baik, reputasinya, rekam jejaknya, mereka berdua sosok pemimpin yang ditunggu oleh masarakat kabupaten Bima untuk memberi warna dan merubah keadaan yang kurang baik ini menjadi lebih baik, anggap saja Kepemimpinan Dinda-Dahlan 2015-2020 sebagai Dosa politik Kami kader Gerindra dan Insyaallah akan Kami perbaiki, tuturnya.

Komitmen Mendukung SYAFAAD ini adalah cara saya dan kader partai Gerindra kabupaten Bima menebus dosa politik kami di pilkda 2015, karena ternyata kami mendukung orang yang salah, tutupnya.(KO1)

No comments

Powered by Blogger.