Miris! Gegara Bantuan Kades Laporkan Sekdes Serta SP3 Keluar
foto: Hidayat Nurdin Kepala Desa Lewitana Kecamatan Soromandi, BIMA-NTB. |
Hidayat Nurdin menyampaikan tat terima atas perlakuan Sekdes atas pengancaman dengan senjata tajam, menghina dan mencemarkan nama baik dirinya selaku orang nomor satu di desa makanya dia laporkan Sekretaris (Sekdes) di Mapolres," ujar Kades Selasa (5/5).
Dikatakannya, pengancaman, penghinaan dan pencemaran nama baik tersebut berawal persoalan data penerima JPS Gemilang NTB. Saat itu Kades memberikan tugas masing-masing Kepala Dusun untuk mendata nama-nama penerima bantuan tersebut. Namun justru dalam pendataan tersebut para Kadus sudah menerima data yang sudah dicontreng lebih awal sebagai penerima bantuan JPS Gemilang," katanya.
Anehnya lagi, dirinya coba tanya ke Kadus data dari mana yang sudah dicontreng sebagai penerima bantuan JPS Gemilang ini. Kadus mengaku itu data dari Sekdes," ungkapnya, itukan aneh Tandas Kades.
Usai mendapatkan informasi itu, selang beberapa waktu dirinya langsung menanyakan Sekdes melalui WhatsApp-nya, untuk menanyakan dari mana mendapatkan data tersebut, Sekdes pun mengaku itu data dari Pendamping Desa," tutur Hidayat.
Lebih lanjut dirinya tanya ama Sekdes, pendamping Desa mana yang mendata nama nama orang tersebut. Sambungnya, justru Sekdes mengelak dan menanggapi dengan sikap emosi," terangnya.
Sedihnya lagi, Sepulang Kades dari rapat di rumah Kadus Lewidewa, tiba-tiba Kades dihadang sekaligus menuding Kades penipu, maling, otoriter, bahkan diancam untuk dibunuh dengan pisau, apa ngga keterlaluan masa hanya menanyakan saja sumber data itu, apalagi yang dicentang itu nama penerima sekitar 100 orang. Sedangkan jatah untuk JPS Gemilang untuk Desa ini hanya 46 orang," Akurnya.
Kenapa Sekdes ini mendahului kerjanya Pemdes. Apalagi masalah data ini sentisif dan mengakibatkan warga menyalahkan Pemdes nantinya. Karena tidak bisa terima sikap Sekdes tersebut, Kades melaporkan ke Kepolisian Mapolres Bima. Sekaligus akan mengelurkan Surat Peringatan (SP 3) atas Sekretaris desa, sebab SP2 telah dikeluarkan sebelumnya," tutur Kades dengan Nada tegas.
Disinggung islah, Kades menegaskan, persoalan islah sudah menjadi pernyataanya tertutup islah- islah itu. Karena begitu banyak kasus yang muncul mulai dari 2019 sejak Pilkades lalu hingga sekarang," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bima, IPTU Adhar S. Sos membenarkan telah menerima laporan Kepala Desa Lewintana terkait dugaan pengancaman, penghinaan dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Sekdes setempat. "Laporan sudah kita terima dan segera kita tindaklanjuti," pungkasnya.(K001)
Yang disalahkan oleh masyarakat adalah kades padahal yang punya ulah kebanyakan sekdes...mungkin si sekdes mau jadi kades tapi masyarakat ga suka
ReplyDelete