Perpecahan Menyebabkan Kehancuran, dan Persatuan Melahirkan Majunya Sebuah Peradaban

foto: Muhammad Said Salah Satu Tokoh Bolo Selaku Anggota TNI AD.
Bima,KABAROPOSISI.Com--Disaat umat manusia tengah di uji nurani kemanusiaanya untuk peka pada lingkungan sekitar serta merangkul satu dengan yang lain akibat wabah Covid-19, justru di desa Bolo kecamatan Madapangga terlihat pandangan yang berbeda, yakni terjadinya perbedaan pikiran yang ekstrim, yang jika dibiarkan berlarut-larut tanpa ada titik temu di kedua belah pihak, bakal menyebabkan terjadinya benturan fisik ditengah masyarakat itu sendiri.

Muhammad Said salah-satu tokoh muda yang ada di Madapangga menuturkan, persoalan pro dan kontra atas SK Pemecatan jabatan Sekertaris Desa (Sekdes) tidak boleh ditanggapi dengan emosi yang panas yang akan menghilangkan nalar rasionalitas itu sendiri. Justru dengan hadirnya persoalan semacam ini untuk menguji sejauh mana nalar intelektual yang dimiliki semua warga, untuk bisa tetap kompak dan mampu melewati Badai yang tengah dihadapi, papar Muhammad Said.

Polemik berkepanjangan, menjadi salah-satu isu yang kerap dibahas banyak pihak ini, harus kita waspadai bersama jangan sampai menjadi pemicu utama terjadinya perpecahan yang mengarah pada kehancuran. “Yang dirugikan bukan orang lain, melainkan masyarakat desa Bolo secara keseluruhan”, kata anggota TNI-AD ini.

Iapun sangat berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bima melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDes) untuk bisa sesegera mungkin melakukan pencairan Anggaran Dana Desa Milik Pemerintah Desa (Pemdes) guna bisa di manfaatkan untuk kepentingan pembangunan desa, termasuk untuk di salurkan kepada warga miskin yang terdampak wabah Covid-19, paparnya kepada awak media ini, Minggu (17/5). (K.02)

No comments

Powered by Blogger.