Peta Konflik di Desa Bolo Kian Memanas, Kedewasaan Berpikir Cara Utama Menghindari Benturan
foto: Julhairil Hermansyah, S.Pd Tokoh Pemuda Bolo. |
Julhairil Hermansyah, S.Pd salah -satu tokoh Pemuda di Madapangga menuturkan, jika kondisi sosial seperti ini dibiarkan berlarut, masyarakatnya saling hujat, saling mencerca dan tanpa ada pihak penetral, dikhawatirkan benturan fisik bakal terjadi yang menimbukan jatuhnya korban di kedua belah pihak . “Yang saya paparkan ini tidaklah muluk muluk, namun memiliki bukti sejarah akan cerita kelam yang dialami oleh warga Bolo, seperti kejadian tragis nan memilukan beberapa tahun silam, lantaran perbedaan pandangan politik serta kurangnya kesadaran berpikir, terjadi saling tikam dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan jatuhnya korban” kejadian mengenaskan itu terjadi di Cabang Bolo," ungkap Julhairil.
Kejadian mengerikan semacam itu harus sejak dini kita hindari, caranya yakni dengan menanamkan kedewasaan berpikir serta menerima setiap pemikiran yang berbeda untuk dicarikan solusi pemecahannya demi kebaikan desa kita tercinta, papar mantan Aktifis Mahasiswa Kampus IKIP Mataram ini.
Julhairil melanjutkan, peranan semua pihak sangat diharapkan, baik dari Pemerintah Desa (Pemdes) Bolo, tokoh masyarakat, tokoh agama serta seluruh element yang ada untuk kiranya bisa duduk bersama merundingkan apa yang menjadi persoalan, guna dicarikan solusi penyelesaian, demi terciptanya kedamaian serta kehidupan harmonis antara sesama warga itu sendiri, papar tokoh muda ini yang juga merupakan pengurus inti partai Nasdem wilayah Kabupaten Bima.
Jika pengelompokan akibat perbedaan dibiarkan berlarut, yang rugi pastinya adalah rakyat itu sendiri, bukan orang lain. “ Mari kita sama sama saling merangkul, dan menjunjung tinggi nilai nilai persaudaraan”. Soal adanya perbedaan pemikiran itu hal biasa, serta bermanfaat untuk memperkaya khazanah wawasan intelektual bagi masyarakat itu sendiri, paparnya saat dikonfirmasi awak media ini, Rabu (13/5). (002).
No comments