HMB Pertanyakan Surat Ijin Keluar Daerah Karena Biaya Mahal

foto: Suasana Pertemuan HMB dengan Kadis Kesehatan Kabupaten BIMA-NTB.
Bima,KABAROPOSISI.Com--Himpunan Mahasiswa Bima (HMB) Makassar
Melakukan audiensi dengan Dikes Kab. BIMA terkait Biaya Rapit Tes sebesar 500. 000. Pertemuan singkat tadi Menghadirkan Wacana bagaimana Sikap Dikes. Dalam hal ini, mengingat Ekonomi Masyarakat Bima Khususnya yang merantau di bawah standar. Demikian disampaikan Ibrahim Rifaid salah satu mahasiswa yang hadir, Senin (8/6/20) di Kantor Dinas Kesehatan.

"Regulasi yang Di Keluarkan Terkait Biaya Rapit Tes se olah-olah tidak memperhatikan ekonomi rakyat Bima Sehingga Biaya Rapit Tes lebih mahal ketimbang Tiket Penumpang Kapal Pelni (Bima-Makassar)", Ujar Ibrahim Rifaid.

Sambungnya, Kami tidak puas dengan tanggapan dari Kadis yang seakan akan  apatis dengan persoalan Rapit Tes yang membebankan masyarakat terutama mahasiswa yang akan keluar daerah," tandasnya. 

"Pandemic Corona seakan di jadikan sebagai lahan bisnis bagi mereka yang berkuasa. Jika dikes tidak merespon aspirasi dari kami, maka kami akan mengambil langkah yang menurut kami benar. Cetus M Nor Rangga Andriansyah, mahasiswa lainnya," ancamnya.

Dikatakannya, Hari ini pemerintah telah menjadi vampir yang telah menghisap darah rakyat, yang seharusnya ditengah ekonomi rakyat sedang terpuruk ini pemerintah hadir sebagai penyelamat rakyat dengan kebijakannya, bukan malah membebankan rakyat dengan kebijakannya," katanya.

"Padahal anggaran Covid 50 Milyar yang masih siluman itu belum ada penggunaan yang jelas, ketika kebijakan kebijakan seperti ini masih terus hadir maka kami akan siap melumpuhkan totalkan ekonomi. Tambahan M. Dzulfadly mahasiswa lainnya.

Dirinya berharap kedepannya ada upaya yang di hadirkan Oleh Dikes Kabupaten Bima," harapnya.

Dr H.Gani Kristianto menyampaikan Hingga berita ini diturunkan kepala dinas kesehatan kabupaten Bima mengungkapkan hadirnya surat dari Dinas kesehatan Provinsi NTB ditetapkan nilai Rapid Tesnya," ungkapnya.

Ditambahkannya, Menanggapi aduensi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Bima-Makssar, Kepala Dikes H. Gani mengatakan, sudah menampung aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan mashasiswa dan persolan itu akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah.

“Aspirasi adik-adik mahasiswa sudah kami tampung dan kebetulan hari ini ada pertemuan Dikes dengan pemerintah daerah di ruang Sekda. Hal ini akan langsung kami sampaikan dan kepada mahasiswa dan masyarakat agar bisa menunggu hasil pertemuan kami ini, dan kami akan mengeluarkan surat edaran terkait persoalan biaya rapid test,” katanya.(KO.O6)

No comments

Powered by Blogger.