Potret Kesenjangan di Bima, Zahira Penderita Hidrosefalus Menunggu Pertolongan
foto: Zahira dan Ibunya Warga Desa Parado Wane,Kecamatan Parado, BIMA-NTB. |
Namun harapan kian musnah lantaran terkendala biaya berobat. Bahkan bantuan medispun tak diterima. Hal ini justeru memberikan potret kesenjangan sosial di Kabupaten Bima masih terjadi.
Zahira adalah anak dari sepasang suami istri Abubakar 23 tahun dan Putri 20 tahun karena kelebihan cairan otak atau
penyakit hidrosefalus di Dusun 2 RT 10 RW 04 Desa Parado Wane kecamatan Parado kabupaten Bima, melawan penyakit hidrosefalus menunggu nasib baik dan uluran tangan dermawan.
"Penderitaan zahira tersebut sebenarnya sudah terlihat sejak ia berumur dua bulan Ditandai dengan perubahan ukuran kepala dan kesulitan bernafas. Ucap Abubakar pada media ini, Sabtu (6/6/20) pada pukul 16.49 Wita.
Sambungnya, Seiring waktu, ukuran kepala bayi malang tersebut kian membesar. Kedua bola matanya pun seperti tampak keluar. Pada saat zahira lahir dalam keadaan normal tapi prematur dan di rawat di Rumah Sakit Umum (RSUD) Bima selama 1 bulan lebih. ungkapnya
Dikatakanya Zahira mengalami sakit sudah 9 bulan akibat kelebihan cairan otak atau Penyakit hidrosefalus mengutip," kata dokter.
Sebagai orangtua, Abubakar sudah melakukan berbagai upaya. Sayangnya, semua itu terbentur dengan biaya, sementara kondisi zahira semakin melemah.
Abubakar kini hanya bisa berharap ada uluran tangan dari berbagai pihak untuk menyelamatkan nyawa anaknya.
Untuk meringankan beban finansial
zahira yang sedang berjuang melawan penyakit kritis. Silakan menghubungi Ketua BPD Prado Wane Sri Indra Yani dengan nomor kontak (085337648020) sebagai media penyalur donasi.(KO.O5)
No comments