Doktor Zul Dorong PTS Buka Jurusan Pendukung Pembangunan Daerah
foto: Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah. |
"Seni tari, suara, lukis dan budaya merupakan jurusan yang langka dan jarang ada di kampus-kampus swasta," kata Doktor Zul panggilan akrabnya.
Sehingga Perguruan Tinggi harus mulai memikirkan untuk membuka jurusan langka dan unik seperti ini. Bila tidak dipelajari suatu daerah akan kehilangan identitas akibat tergerus zaman.
"Jurusan unik seperti ini yang akan diberikan beasiswa, supaya tetap ada generasi yang memahami tentang seni dan budaya," jelas pendiri Universitas Teknologi Sumbawa ini.
Jurusan ini juga kata Doktor Zul, dapat mendukung kekurangan tenaga pengajar dan pendidik mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi di NTB. "Apalagi sekarang ini jenjang mulai SD, SMP dan SMA masih kekurangan tenaga pengajar," ujar Gubernur.
Dihadapan perwakilan APTISI, Doktor Zul menegaskan jurusan yang mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah akan diberikan beasiswa. Termasuk jurusan pertambangan misalnya, kampus yang membuka jurusan khusus pengoperasian alat berat atau teknisi alat berat. "Jarang orang bisa bawa alat berat ditambang, ini jurusan langka akan kita bantu," ungkapnya.
Selain itu, jurusan seperti peternakan, perikanan, rekayasa komputer, ilmu gizi, termasuk jurusan yang mendukung kemajuan daerah. Permasalahan dan kesulitan yang dihadapi kampus selama ini akan dibantu dengan pola seperti ini. "Begitu cara kita membantu universitas agar terus eksis," tutup peneliti muda terbaik Indonesia, bidang ekonomi dan manajemen yang dinobatkan LIPI tahun 2003.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB Dr. Aidy Furqon menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB akan terus memberikan dukungan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
"Bentuk perhatian kepada PTS diberikan dengan pola stimulasi, kepada prodi-prodi strategis yang diperlukan daerah," kata Kadis Dikbud NTB. Dinas Dikbud sebagai leading sektor akan melihat dan mempelajari kembali anggaran untuk kampus yang belum terakomodir.
Menurutnya, Jurusan-jurusan tertentu yang strategis diperlukan daerah saat ini sepi peminatnya. Misalnya jurusan perikanan konsentasi budidaya lobster, seni tari, suara dan budaya.
Padahal kata Aidy, jurusan ini diperlukan oleh SMA dan SMK karena kekurangan pengajar. Keberlangsungan sekolah ini juga perlu didukung oleh Perguruang Tinggi yang mencetak SDM sebagai tenaga pengajarnya.
"Apalagi Dikbud saat ini sedang mengembangkan potensi SMK khusus perikanan. Dan masih banyak sekolah yang kekurangan guru Seni dan Budaya di NTB,"tutupnya.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) NTB Lalu Darmawan,
mengatakan mendukung penuh langkah strategis Doktor Zul, memberikan beasiswa kepada kampus yang memiliki jurusan untuk mendukung potensi pembangunan di daerah.
"Perlu sinergi untuk menyelaraskan program beasiswa ini," kata Rektor Universitas Teknologi Mataram didampingi perwakilan dari lima rektor swasta yang tergabung dalam APTISI.
Hal lain juga menurutnya, permasalahan yang dihadapi kampus swasta terutama jurusan yang langkah adalah kekurangan mahasiswa baru. "Saat pendaftaran 100 peminat, namun yang daftar ulang 10 sampai 15 orang," jelasnya.
Sehingga kampus perlu memikirkan jurusan tertentu yang dapat menopang keberlangsungan pembangunan di daerah.
Asosiasi Perguruan Tinggi Swastays Indonesia (APTISI) adalah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia.
Pertemuan dan silaturahmi tersebut, Gubernur didampingi Assisten I dan Assisten II Setda Provinsi NTB. Turut serta juga sejumlah pengurus APTISI NTB.(KO.O4)
No comments