Ponpes Al-Madani Gelar Silaturrahim dan Serah Terima Santri Baru 2020
LOTIM,KabaroposisiNTB.Com--Pondok Pesantren Al-Madani Lombok (Pusat Pembibitan Penghafal dan Pemangku Al-Qur'an) gelar silaturrahim dan serah terima santri baru TA. 2020/2021di halaman asrama putri. Acara dilaksanakan pada pukul 10.00 Wita, Ahad, 26 Juli 2020. Sebanyak kurang lebih 200 santri baru beserta orang tua/wali santri hadir dalam acara tersebut.
Acara ini merupakan salah satu agenda perdana dan menjadi tradisi di Ponpes Al-Madani dalam menyambut tahun ajaran baru, dalam acara tersebut dilakukan penandatanganan kesepakatan dan kesepahaman penyerahan walisantri diserahkan kepada Pondok Pesantren Al-Madani untuk di didik.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Madani, TGH. Fauzan Zakaria, Lc., MSi menyampaikan bahwa pertemuan tersebut sangat penting untuk kemajuan santri-santri Al-Madani.
"Pertemuan ini akan mengantarkan anak-anak kita kepada keberkahan ilmu yang dia cari, dan akan mengantarkan mereka pada meraih cita-cita secara maksimal, baik di dunia dan di akherak, karena mereka akan di didik sebagai orang yang berilmu, berakhlak dan sebagai generasi qur'ani yang terbaik" Ungkapnya
Da'i muda yang juga Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA NTB) ini menjelaskan bahwa Ponpes Al-Madani di dirikan memiliki visi-misi dan tujuan untuk mencetak generasi qur'ani sebanyak-banyak-nya dengan cara sebaik-baiknya, yang dapat mengantarkan ummat, bangsa, dan negara kepada puncak kesejahteraan, kemakmuran dan kemajuannya.
Ia menilai alqur’an merupakan pintu gerbang utama menuju ilmu-lmu lainnya. berdasar pada prinsip inilah kemudian Ponpes Al-Madani menetapkan diri sebagai "Pusat Pembibitan Penghafal dan Pemangku Alqur’an".
"Jika bapak ibu memiliki anak 2, niatkan keduanya menjadi penghafal Al-Qur'an, jika punya anak 10, 20 niatkan seluruh anaknya menjadi penghafal Al-Qur'an. Persoalan dia menjadi Bupati, Gubernur, Presiden, Petani, Pengusan dan yang lainnya adalah persoalan yang berbeda. Bukan berarti dia yang pengahafal Al-Qur'an bukan berarti tidak boleh menjadi presiden, justru merekalah yang lebih utama dan prioritas menjadi orang terdepan," Jelasnya
Rasa haru dan bangga dari para orang tua wali santri yang menyekolahkan anaknya di Al-Madani terlihat begitu jelas dari raut wajah bahagia mereka.
“Harapan untuk anak saya dapat melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, mendapatkan pendidikan formal dan nonformal, mendewasakannya, nambah tahfidznya, dan belajar mandiri menyelesaikan masalahnya sendiri sehingga terbentuk pribadi muslim yang tangguh.” ungkap Bapak Amir Ali Orang tua dari Amanda Safa Maulida.(KO.O7)
Acara ini merupakan salah satu agenda perdana dan menjadi tradisi di Ponpes Al-Madani dalam menyambut tahun ajaran baru, dalam acara tersebut dilakukan penandatanganan kesepakatan dan kesepahaman penyerahan walisantri diserahkan kepada Pondok Pesantren Al-Madani untuk di didik.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Madani, TGH. Fauzan Zakaria, Lc., MSi menyampaikan bahwa pertemuan tersebut sangat penting untuk kemajuan santri-santri Al-Madani.
"Pertemuan ini akan mengantarkan anak-anak kita kepada keberkahan ilmu yang dia cari, dan akan mengantarkan mereka pada meraih cita-cita secara maksimal, baik di dunia dan di akherak, karena mereka akan di didik sebagai orang yang berilmu, berakhlak dan sebagai generasi qur'ani yang terbaik" Ungkapnya
Da'i muda yang juga Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA NTB) ini menjelaskan bahwa Ponpes Al-Madani di dirikan memiliki visi-misi dan tujuan untuk mencetak generasi qur'ani sebanyak-banyak-nya dengan cara sebaik-baiknya, yang dapat mengantarkan ummat, bangsa, dan negara kepada puncak kesejahteraan, kemakmuran dan kemajuannya.
Ia menilai alqur’an merupakan pintu gerbang utama menuju ilmu-lmu lainnya. berdasar pada prinsip inilah kemudian Ponpes Al-Madani menetapkan diri sebagai "Pusat Pembibitan Penghafal dan Pemangku Alqur’an".
"Jika bapak ibu memiliki anak 2, niatkan keduanya menjadi penghafal Al-Qur'an, jika punya anak 10, 20 niatkan seluruh anaknya menjadi penghafal Al-Qur'an. Persoalan dia menjadi Bupati, Gubernur, Presiden, Petani, Pengusan dan yang lainnya adalah persoalan yang berbeda. Bukan berarti dia yang pengahafal Al-Qur'an bukan berarti tidak boleh menjadi presiden, justru merekalah yang lebih utama dan prioritas menjadi orang terdepan," Jelasnya
Rasa haru dan bangga dari para orang tua wali santri yang menyekolahkan anaknya di Al-Madani terlihat begitu jelas dari raut wajah bahagia mereka.
“Harapan untuk anak saya dapat melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, mendapatkan pendidikan formal dan nonformal, mendewasakannya, nambah tahfidznya, dan belajar mandiri menyelesaikan masalahnya sendiri sehingga terbentuk pribadi muslim yang tangguh.” ungkap Bapak Amir Ali Orang tua dari Amanda Safa Maulida.(KO.O7)
No comments