Soal Hello Kitty, Untuk Kesekian Kali Ketua DPRD Bima Didemo
foto: Suasana Demo Di Desa Bolo, Kecematan Madapangga. |
Viralnya foto panas yang menyerupai Ketua DPRD dengan seorang wanita bertatto hello kitty, sebagai pemicu terjadinya gejolak di tengah masyarakat. Masyarakat protes, Ketua DPRD diduga melakukan tindakan A moral.
Aksi protes yang dilakukan beberapa warganya di facebook itu justru memantik amarah sang ketua DPR. Bahkan beberapa warganya dilaporkan ke Polda NTB. Termasuk diantaranya Syamsurizal (34) warga Desa Bolo Kecamatan Madapangga.
Pria yang memiliki akun facebook Rizal Patikawat itu dilaporkan ketua DPR setelah dirinya diduga memosting foto sang ketua DPR. Postingan tersebut mempertontonkan perilaku ketua DPR dengan sosok perempuan cantik bertatto hello kitty dengan pakaian minim.
Sehingga pada hari Selasa (22/7) lalu, Rizal Patikawat dijemput paksa tim cyber Polda NTB. Dirinya dijemput setelah tidak menghadiri beberapa panggilan Polisi. Pria yang biasa disapa Rizal itu dijerat dengan pasal karet UU ITE dan pencemaran nama baik. Hingga statusnya telah menjadi tersangka.
Penjemputan paksa aparat Kepolisian terhadap Rizal akhirnya memantik sikap perlawanan masyarakat. Masyarakat menilai, tindakan yang dilakukan aparat penegak hukum sangat melenceng dari nilai demokrasi yang ada. Mereka menuding, hukum hanya tajam ke bawah namun tumpul ke atas.
Sikap protes ini kembali dilakukan ratusan massa yang mengatas namakan dirinya sebagai Aliansi Pemuda Madapangga. Tepatnya di cabang Bolo, aksi itu kembali dilakukan setelah beberapa waktu lalu mereka menuntut hal yang sama. Aksi demostrasi yang ke dua ini, mereka meminta kepada Kapolri untuk mencopot jabatan Kapolda NTB. Karena dinilai tidak mampu mengamankan stabilitas di wilayah hukumnya.
"Terjadinya instabilitas di Kabupaten Bima hari ini adalah sebuah bukti bahwa gagalnya Kapolda NTB dalam menjalankan amanat konstitusi. Betapa tidak, kasus yang menjerat abang kami Syamsurizal hanyalah sebuah upaya membubgkam kemerdekaan rakyat dalam berpendapat. Bukankah negara kita adalah negara demokrasi??. Sangatlah wajar Ketua DPR dikritisi, karena dia sebagai pejabat publik. Maka untuk itu, kami minta kepada Kapolri untuk segera mengevaluasi kembali kinerja Kapolda NTB," tutur jenderal lapangan, Joni Junaidi pada aksi demonstarasi di cabang Bolo, Senin (27/7).
Menurutnya, banyak persoalan lain yang lebih besar yang mesti diselesaikan aparat penegak hukum. Diantaranya, persoalan JPS Gemilang yang dinilai bermasalah. Mulai dari pengadaan ikan teri, garam, gula, dan masker.
"Kami minta kepada Gubernur NTB untuk mengklarifikasi atas keterlibatan beberapa oknum pejabat lingkup pemprov NTB yang diduga menerima fee bahakan telah dicopot," tegas Joni.
Selain itu, Joni juga kecewa dengan sikap pihak Polda NTB yang bukam dengan persoalan Bibit Bawang Merah. Bahkan kasus Sampan Fiber Glass yang ditangani Polda NTB. Namun hingga saat ini tidak ada kejelasan sama sekali.
"Kenapa rakyat yang berjuang demi kebenaran, yang dijemput Kapolda NTB??. Bukankah banyak kasus lain yang lebih besar bahkan melibatkan keluarga istana yang harus diatensi Polda??," teriak Joni.
Orator lain, Syarifudin M.Pd pada aksi tersebut juga mempertanyakan kinerja Polda NTB. Menurutnya, aparat kepolisian juga harus menjemput paksa sosok perempuan yang menjadi sumber terjadinya persoalan ini.
"Bukan hanya senior kami Rizal yang harus dijemput paksa, si bela wanita bertatto hello kitty itu juga harus di jemput paksa. Sebab dialah sumber yang menciptakan instabilitas ini," ujar Syarif.
Hal senada juga disampaikan Qaidul Ifani. Dia sampaikan, polisi juga harus usut tuntas tentang keberadaan patung yang ada di pantai wane. Karena menurut Qaidul, persoalan ini juga harua menjadi aparat penegak hukum karena telah menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Kami minta kepada pihak penegak hukum, jangan hanya cari kesalah para pejuang demokrasi. Yang harus ditindak tegas adalah mereka yang diduga melakukan perbuatan A moral. Juga persoalan lain yang menjadi sumber terkadinya instabilitas. Seperti halnya patung wane," tegasnya.
Aksi demonstrasi ini sempat terjadi insiden. Massa aksi yang menjoba menghadang mobil dinas plat merah akhirnya saling dorong dengan aparat Kepolisian. Meski memanas, aksi tersebut mampu diredam kembali.(KO.O2)
No comments