15 Tahun Jadi Sukarela, Aslan Tak Diperhatikan Bahkan Tak digaji
foto: Rumah kediaman Penjaga pintu Air, Photo: RED. |
BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Lima Belas tahun (15 tahun) mengabdi sebagai Sukarela penjaga Pintu Air DI Madapangga I pada Dinas Pengairan kabupaten bima. Tak pernah diperhatikan pemerintah daerah, tapi dia menjalani dengan ikhlas demi masyarakat.
Ia menjadi pegawai sukarela penjaga pintu Air DI Madapangga I hanya bermodalkan ijazah Sekolah Menengah Pertama. “Almarhum Bapak saya dulu bertugas disini, dan saya dilahirkan ditempat ini, Saya meneruskan karir Almarhum orang tua saya meskipun tidak di gaji" ungkap Ayah dari 3 anak itu, Kamis (14/1).
Menurut dia, bekerja sebagai penjaga pintu Air DI Madapangga I lebih banyak pengalaman pahitnya ketimbang sisi manisnya, karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat Madapangga.
"Tatkala aliran perpipaan yang tidak normal, sehingga irigasi terhambat. Warga setempat beramai ramai datang kerumah bahkan mencaci maki, hingga dirinya juga dimarahi, ini adalah pengalaman pahit menjadi Sukarela sebagai penjaga pintu Air," ungkap Aslan.
“Padahal warga saat itu tidak paham, pipa bocor tidak berjalan normal akibat dihantam banjir bandang” tuturnya.
Di sisi lain kata Aslan masyarakat tidak mengerti bahwa seketika kejadian jebolnya tanggul dan bocornya pipa itu sudah dilaporkannya ke atasan dalam hal ini kepala UPT PU kecamatan madapangga, "Apalah daya saya, tupoksi hanya sebatas menjaga pintu Air kalau ada kendala saya laporkan keatasan hanya sebatas itu saja,” terangnya.
Kemudian Aslan juga menceritakan dirinya tidak pernah diangkat sebagai honor penjaga pintu Air tanpa diberikan upah selama 15 tahun.
“Pengalaman kerja yang manis saat itu, hanya mendapat pujian dari masyarakat, apabila irigasi dan pipa berjalan baik dan normal. Terimakasih pak Aslan Air berjalan lancar,” terangnya menirukan pujian masyarakat.(KO.O4)
No comments