Manuver Berbahaya Pembisik Lingkaran Kekuasaan! Wibawah Gubernur NTB Terancam Memudar
foto: Saat Aksi Demo depan Kantor Gubernur NTB.Photo: Al dan AK. |
MATARAM,KabaroposisiNTB.Com--Dalam bahaya, roda Pemerintahan Provinsi dalam bayang bayang Cengkraman Sindikat Pembisik Hitam yang mengklaim diri dekat dan berlindung dibalik kekuasaan. Para Mavia Kepentingan ini, tengah menjalankan sejumlah "Misi Berbahaya", antara lain., Berupaya Mengadu Domba, antara gubernur dan wakil gubernur NTB. Dengan menebar sejumlah isu fitnah agar terjadi keretakan di internal pucuk tertinggi, ujar Adi Faisal dalam orasinya didepan kantor gubernur NTB, Senin (25/01/2021).
Hendak Mencongkel Jabatan Sejumlah Pejabat Dinas yang tidak mereka senangi dengan manuver propaganda hitam. Lantaran pejabat yang disasar tidak bisa mereka kendalikan guna membekingi setiap agenda terselubung yang telah mereka rancang.
Melakukan Diskriminasi dan Sabotase pada sejumlah media massa yang tidak mereka sukai, lantaran awak media yang di bidik tidak masuk ke gerbong mereka.
Merekapun melakukan Operasi Pembusukan Karakter pada sejumlah pihak yang dinilai kritis pada sejumlahkebijakan pemerintah yang disinyalir tidak pro pada kepentingan rakyat NTB. Yang dimana, keberadaan sejumlah elemen oposisi tersebut dianggap merintangi, dan berpotensi membongkar sejumlah Aib kebobrokan para pembisik hitam ini, tuding Adi Faisal selaku Kordinator Umum yang berprofesi sebagai wartawan ini.
Akbar selaku Kordinator lapangan dalam orasinya mengatakan, Operasi “Pengembosan” dari dalam dengan sengaja menanam Benih benih konfrontasi antara Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, termasuk hendak Menghempas sejumlah Pejabat dinas Potensial dan berprestasi. Merupakan taktik baku yang bernilai Strategis terpilih untuk bisa masuk, memanfaatkan kondisi yang lagi kacau, dalam memperkuat Dominasi posisi para pembisik hitam yang berkepentingan.
Selain itu, menciptakan permusuhan dilevel elit, dijadikan ajang untuk mengetes kecakapan dan kepiawaian dari para Operator lapangan yang mereka pakai sebagai mesin tempur utama yang ada di lapangan. Serta menguji kehandalan dari para Arsitek yang merancang dan mengatur inisiatif gerakan makar ini, ujar Akbar dengan lantang.
Manuver tak beretika tersebut, dijadikan sebagai Kode atau Pesan Bersandi yang ditunjukan kepada Semua pihak, agar jangan macam macam dengan mereka (para Pembisik,Red), Jika tidak mau dicongkel. Pesan Simbol ini dikhususkan pada semua Dinas Lingkup Pemprov NTB, yang dimana tiap dinas yang ada memiliki sejumlah program strategis dengan mata anggaran yang Besar. Baik soal pengadaan Barang dan Jasa, Pembangunan Proyek Fisik, maupun soal teknis yang berkaitan dengan mutasi dan rotasi pejabat struktural.
Dari deteksi yang kami lakukan, para sindikat ini berlindung dibalik ketiak Gubernur NTB. Mereka kerap memberikan informasi hoax didepan Pucuk Pimpinan. Para Pembisik, tampil dengan wajah lugu dan polos, untuk mengelabuhi sejumlah agenda mereka agar tidak terdeteksi, paparnya.
Sebagai orang yang beragama, Kami bersaksi kalau Gubernur NTB adalah orang yang sangat baik, Peka dengan keadaan masyarakat untuk membantu sesama, bersahaja dan cerdas dalam menelurkan berbagai program yang dihajatkan untuk kepentingan orang banyak.
Sifat pemaaf yang melekat pada diri sang PATRON yang menahkodai NTB, dijadikan titik celah bagi para pembisik, untuk memanfaatkan situasi keadaan. Oknum oknum ini berwujud dengan beragam rupa, ada yang berprofesi sebagai ASN maupun Swasta. Mereka memiliki spesialisasi keahlian dalam melakukan sabotase, spionase, perestasan, membobol akun Facebook pihak oposisi, dan lihai menggunakan taktik politik adu domba, ujar Akbar yang kesehariannya berprofesi sebagai wartawan.
Hal senada di ungkapkan Wardi dalam orasinya mengatakan, Gubernur selaku Pejabat Pemerintah, tidak tahu menahu akan keberadaan para Sindikat pembisik dilingkarannya. Keterbatasan suplai informasi yang drop akan kondisi rill dilapangkan, serta kelihaian oknum oknum ini, tampil memikat didepan sang figur. ”Pura pura baik didepan penguasa, namun tak lain, sebagai modus untuk penyamaran agar gerakan mereka lolos dari pantauan.
Gubernur NTB kerap dijadikan Tameng atas operasi Hitam yang dilakukan para Sindikat pembisik ini. Keluruhan budi pucuk pimpinan di NTB, dijadikan celah bagi mereka untuk semakin masiv memanfaatkan keadaan, ujar Wardi dengan berapi api.
Para pembisik ini, memasukan orang orangnya pada sejumlah dinas dengan modus sebagai pekerja kontrak. Yang nyatanya, keberadaan orang orang titipan ini dijadikan informan/Teliksandi untuk memantau aktifitas pejabat yang ada. Yang nantinya segala informasi rahasia itu dilaporkan kepada para pembisik. Informasi dari para Informan sipil inilah, menjadi sala satu acuan bagi mereka untuk semakin memperkokoh dominasi, dan menekan sejumlah pejabat dinas yang ada sebagai posisi tawar untuk memuluskan setiap yang mereka targetkan.
Untuk itu, kami Barisan Muda Untuk Keadilan (BMK NTB), mendesak kepada Gubernur NTB untuk segera merespon dengan membersihkan para pembisik yang ada di lingkarannya. Bukan saja menjadi virus dipemerintahan, juga sepak terjang Senyap mereka, berpotensi membuat kekisruhan yang nantinya bermuara negatif pada Gubernur NTB.
Jika hal ini dibiarkan, dikwatirkan lambat laut citra dan nama Besar bapak Gubernur akan pudar, bahkan negative dimata rakyat akibat ulah para pembisik ini yang selalu membawa nama gubernur pada setiap agenda ilegal mereka, paparnya saat menutup orasinya.
Aksi unjuk rasa aktifis mahasiswa dan dua orang pewarta ini, berlangsung aman dan damai, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Mataram yang diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi.(KO.O3&KO.O2)
No comments