Pihak PT STM, Membantah Tuduhan LMND NTB Sebagai Penyebab Banjir Hu'u dan Parado

Mataram,KabaroposisiNTB.Com--Pihak PT.STM Menanggapi tudingan yang disampaikan ketua LMND NTB Fikrin bahwa PT.STM Penyebab Banjir di Hu'u dan Parado. Melalui Agus Hermawan selaku Communication Manager STM menjelaskan bahwa pernyataan dari saudara Fikrin, ketua LMND NTB, itu tidak benar, serta menjurus kepada provokasi dan penyebaran berita bohong (hoax) mengenai kegiatan eksplorasi PT Sumbawa Timur Mining (PT STM) di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat," katanya pada media ini, Rabu 3 Maret 2021.

Kata dia, Saat ini PT STM sedang melakukan kegiatan eksplorasi dan bukan kegiatan penambangan/eksploitasi seperti disebutkan," katanya.

"Kegiatan eksplorasi PT STM diatur secara jelas dalam Kontrak Karya (KK) dan diawasi secara ketat oleh Direktorat Jendral Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, serta lembaga pemerintah terkait di tingkat Pusat dan Provinsi," ucap Agus.

BACA JUGA: LMND NTB Tuding PT.STM Penyebab Banjir di Hu'u dan Parado

Sambungnya, Kegiatan eksplorasi yang dilakukan PT STM selalu dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan termasuk kawasan hutan. Hal ini dilakukan dengan seminimal mungkin melakukan penebangan pohon, melakukan inventarisasi pohon yang ada di wilayah kerja PT STM dan melaporkannya kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta melakukan penanaman kembali dilokasi yang telah digunakan," tambahnya.

"Disisi lain, Agus Hermawan menegaskan bahwa Wilayah kerja PT Sumbawa Timur Mining saat ini terpusat di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, dan tidak melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah Kecamatan Parado, Kabupaten Bima," tegasnya.

Dikatakan lagi oleh Agus Hermawan, bahwa kegiatan eksplorasi PT STM terletak jauh dari wilayah terdampak banjir Kecamatan Hu’u," katanya.

"PT STM beserta seluruh karyawan dan kontraktor, turut prihatin dengan terjadinya bencana banjir di Kecamatan Hu’u. Untuk itu Perusahaan juga telah memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat terdampak, dan menggunakan alat berat milik Perusahaan untuk melakukan normalisasi sementara aliran sungai," tutur Communications Manager PT STM.

"Kami juga mengajak pihak-pihak, agar tidak memanfaatkan situasi bencana ini untuk agenda kepentingan pribadi atau kelompok dengan menyebarkan berita bohong (hoax) yang dapat berujung pada tindakan dan tuntutan hukum," tegasnya.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.