Dua Doktor Muda Panitia Peluncuran Buku Pustaka Dompu
Kabupaten Dompu,KabaroposisiNTB.Com--Yayasan Kesultanan Dompu (YKD) luncurkan buku pustaka dengan judul kamus bahasa Dompu, buku kesultanan Dompu, Satonda, Kapatu Dompu, Susu kuda liar Dompu,Wadu Poto dare, Sambamparia dan Lalampataha di gedung samakai kabupaten dompu (9/8/2021).
Ketua Panitia Yeyen Seprian Rachmat, M.Si, menjelaskan bahwa acara peluncuran buku yang dirangkaikan dengan Bazar Buku dilaksanakan dengan menerapkan Prokes Covid-19.
Dalam Sambutanya, Ketua YKD Saiful Islam mengatakan, melalui kegiatan ini YKD berperan melestarikan, merawat dan menjaga kearifan lokal untuk generasi medatang dan buku-buku pustaka dompu dapat dijadikan sumber bacaan untuk memahami indentitas Ke Dompuan. Lebih lanjut ketua YKD menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para penulis buku pustaka dompu yang menerbitkan tulisannya pada Penerbit Segi 8 dan Penerbit Ruas yogyakarta.
Selain Ketua YKD dan Ketua panitia, juga aktif dua doktor muda sebagai panitia dalam peluncuran Buku pustaka Dompu. Pertama, Dr. Sutarto, S.Pd., M.Pd adalah Dosen Pendidikan matematika Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA) yang juga sebagai ketua Lembaga Pendidikan, Pembelajaran, dan Pelatihan Microteaching (LP3M) UNDIKMA yang berasal dari kelurahan Kandai Satu Dompu dan Doktor muda kedua, Dr. Yudin Citradin, M.Pd, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berasal dari kelurahan Karijawa Dompu.
Peluncuran buku-buku tersebut untuk memperkuat identitas kedaerahan melalui penerbitan naskah lokal. Harapannya, semua dapat diwariskan pada generasi mendatang. Disamping itu, sebagai upaya pemajuan dan pelestarian budaya dan sejarah Dompu. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya Dompu melalui tulisan, papar Doktor Sutarto Calon Profesor Muda.
Doktor muda ini menjelaskan, kegiatan peluncuran buku ini sebagai gerakan yang dirancang untuk mengajak warga berperan aktif meningkatkan minat baca melalui Dompu yang kreatif. Lebih lanjut Doktor menjelaskan Buku merupakan sumber pengetahuan dan informasi. Dompu dirancang agar akses terhadap buku dan literatur pustaka lainnya menjadi lebih mudah dengan bantuan teknologi. Sementara gerakan publik ‘Baca Buku Bareng’ mengundang partisipasi aktif seluruh pihak untuk mewujudkan budaya Dompu yang lebih baik.(KO.O4)
No comments