Muncul Orasi Kasta, Saat Pendaftaran Kades Tonda, Pengawas Minta Panitia Panggil?

BiMA,KabaroposisiNTB.Com--Sontak munculnya pidato atau doa di saat salah satu bakal calon akan mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Kades di Desa Tonda, Rabu (2/3) menjadi perbincangkan pembahasan warga. Adapun pidato atau doa itu memunculkan bahasa Kasta dalam bahasa Bima seperti yang telah viral. 

Akibat kondisi ini, Adriansyah S.Pd, selaku ketua BPD menyayangkan hal ini. Apalagi kita menginginkan pelaksanaan Pilkades di Desa kami berjalan aman dan lancar. 
"Kita sepakat untuk menjaga instabilitas desa, dirinya minta kepada panitia agar memanggil bakal calon yang diduga melalui teamsesnya berpidato yang membuat instabilitas desa terganggu," pinta Adriansyah. 

Lanjut Adriansyah, apabila ini tak diindahkan pihak panitia dirinya takut ini akan menjadi Boomerang apalagi beberapa laporan masyarakat telah sampai di pihak BPD," jelasnya. 

"Bahasa Kasta dengan bahasa Bima itu membedakan warga, walaupun menurut pembicara itu baik dan Paslon menerima. Akan tetapi ini bisa menjadi rasis ditengah masyarakat," tegas Adriansyah. 

Senada Dengan Adriansyah, Irfan pengawas lainnya menyayangkan hal ini. Apalagi kita sebagai masyarakat ini sama tanpa perbedaan, jadi jangan membuat gaduh di saat momen Pilkades saat ini," kata Irfan. 

"Apa itu kasta, Tak ada istilah begitu di tengah masyarakat. Semua sama, kalaupun mendukung itu hal biasa, tapi jangan memakai Rasis, masyarakat akan gaduh dong," tambah Irfan. 

Dul Bayikin pemuda setempat sangat menyayangkan adanya percakapan baik berupa pidato dan doa. Apalagi ini muncul rasis terlepas dia ingin memenangkan salah satu Paslon. Disatu sisi dia dianggap tokoh, akan tetapi kok itu dimunculkan. Ini juga menjadi pertanyaan, apakah dia mendukung bakal calon tersebut atau malah sebaliknya," tegas Dul Bayikin. 

"Ini menjadi PR bagi Panitia demi terjaganya pelaksanaan Pilkades di desa Tonda, hal hal ini tidak boleh muncul di desa kita," harapnya. 

Hingga berita ini, pihak panitia dan bakal calon yang diduga salah satu pendukung belum bisa dikonfirmasi atas hal ini.(KO.O4)

No comments

Powered by Blogger.