Berkedok Tambang Rakyat, Tambang Emas Masuk Lagi, Tragedi Lambu Berdarah di Lupakan
BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Huru harapan isu tambang emas di dusun baku Desa Sumi, Kecamatan Lambu kini hangat diperbincangkan oleh masyarakat Kecamatan Lambu.
Sejak sebelas tahun yang lalu, aksi penolakan tambang emas yang mengakibatkan aktif dan masyarakat Kecamatan Lambu berjatuhan bahkan dua pemuda Lambu meninggal ditempat akibat tembakan babi buta dari aparat. Kini tambang emas kembali masuk lagi di Dusun Baku Desa Sumi dengan modus tambang rakyatrakyat, ucap Juwaedin saat dikonfirmasi media ini, Jum'at (03/06).
Masa kelam yang dirasakan masyarakat Kecamatan Lambu pada tanggal 24 Desember 2011 lalu seharusnya menjadi dasar Pemerintah Kabupaten Bima untuk tidak membicarakan dan memasukan lagi tambang emas di Kecamatan Lambu dengan dalil apapun itu, karena memang masyarakat Kecamatan Lambu memiliki sejarah kelam atas penolakan tambang emas dulu 2011 yang dimana pembantaian yang berunjuk hilang dua nyawa dan puluhan warga Kecamatan Lambu luka-luka akibat penembakan babi buta aparat, ungkap pemuda yang akrab disapa Jul ini.
Pemerintah Kabupaten Bima harus punya etika baik kepada masyarakat Kecamatan Lambu dan harus mengambil sampel tragedi Lambu Berdarah sebagai acuan untuk tidak memasukkan tambang emas lagi, seharusnya Pemerintah Daerah (Bupati) mendorong masyarakat Kecamatan Lambu dalam mengembangkan pertanian, karena memang masyarakat Lambu hanya paham bertani untuk mata pencahariannya sehari-hari, tegasnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun wartawan media ini bahwa sejumlah oknum naik ke lokasi hutan baku melakukan pembagian lahan dengan cara seolah-olah mereka panitia pembagian lahan hutan. Sebab ada yang mengkoordinir dan bahkan ada yang mengaku mengumpulkan uang Rp. 100.000/orang.
Kemudian mereka melakukan pengundian nomor Dilokasi lahan hutan langsung dan hebatnya lagi perorang mendapatkan jatah lahan seluas 1,5 H, bahkan hal itu diakui salah seorang warga Dusun Baku (tidak disebut nama nya disini) yang terlibat adu mulut dengan sekelompok orang tersebut.
Lahan yang dibagi oleh sekelompok orang warga tersebut tepat pada mata air warga Dusun Baku. Anehnya lagi sekelompok warga yang membagikan lahan tersebut dengan ngotot mengaku sudah mendapat izin dari KPH, dengan demikian mereka melanjutkan pembagian lahan tersebut. Bahkan mereka sudah memberikan tanda pada lahan yang sudah dibagikan itu, ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi media ini.(ALFAISAL)
No comments