Dinas LHK NTB Siap Tempuh FoLU Net Sink 2030
Mataram, KabaroposisiNTB.Com---Siapkan NTB dalam mitigasi perubahan Iklim, Kadis LHK NTB tandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Pengelolaan Hutan. Adapun butir penandatanganan ialah Perumusan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui sinergi kajian biofisik, Sosial Ekonomi, Pengukuran karbon, Peningkatan Kapasitas, dan Pembangunan Demplot penanaman pada areal bkph ampang plampang provinsi nusa tenggara barat. Penandatanganan ini merupakan rangkaian dari acara Training Aplikasi GIS untuk Implementasi SDGs dan Analisa Spasial FoLU Net Sink 2030 AFoCO Project 023/2021.
Turut hadir dalam pertemuan ini Akademisi IPB, Prof. Dr. Rizaldi Boer, Perangkat Asian Forest Cooperation Organization (AFoCO), Perangkat Badan Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mataram (BPSILHK), Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Dodokan Moyosari, operator GIS seluruh KPH NTB. Salah satu tujuan acara ini ialah meningkatkan kapasitas aparatur KPH dalam pengukuran cadangan karbon sesuai SNI 7724:2019.
Dalam kesempatan ini, Kadis LHK NTB, Julmansyah, S.Hut., M.A.P menyebut bahwa Puncak dari perusakan hutan di NTB itu ada di tahun 2014, hal itu sejalan dengan munculnya kebijakan yang tidak singkron dan kongruen dengan apa yang kita lakukan, ucapnya.
“Hal tersebut distimulus oleh jagung, terutama di Pulau Sumbawa, terutama wilayah Bima-Dompu bukan lagi tanah yang terlihat tapi batu yang terlihat karena seluruh top soil telah terbawa oleh “runoff” karena tidak ada tanaman yang mengikat tanah tersebut.” Tambah Kadis LHK.
“bayangkan sebesar apa kerusakan hutan yang akan terjadi bila tidak ada pamhut, ada pamhut pun laju kerusakan hutan di NTB sudah cukup tinggi” pungkas Julmansyah saat dikonfirmasi media ini, Rabu (14/12).(AlFAISAL)
No comments