Dikritik Atas Pelayanan, Dirut RSUD Sumbawa Jelaskan Kronologi Lengkapnya
SUMBAWA, KabaroposisiNTB. COM_ Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa, dr. Hj. Nieta Ariyani, memberikan klarifikasi terkait status salah satu pasien yang viral di media sosial yang mengkritik pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Sebelumnya dr. Nieta Ariyani saat ditemui di ruang kerja nya menyampaikan terimakasih atas atensi masyarakat terhadap pelayanan RSUD Sumbawa dan memohon maaf jika pelayanan yang diberikan masih kurang maksimal.
"Kami saat ini terus memperbaiki dan membenahi pelayanan kesehatan di RSUD sehingga bisa memberikan pelayanan berkualitas bagi masyarakat," ujarnya.
Kemudian dr. Nieta pun menceritakan beberapa kronologi yang sebenarnya dari kejadian pada Kamis 18 Juli 2024 yang lalu.
"Pada pukul 01.55 wita pasien berinisial ER masuk diantar oleh keluarga nya dan kebetulan saat itu posisi beberapa perawat yang piket sedang mengantar pasien ke ruangan rawat inap dan ada beberapa perawat berada di ruang istirahat," ujar dr. Nieta.
Saat itu pasien langsung mengetuk pintu ruangan IGD dan langsung direspon oleh dokter di IGD dan dilakukan penanganan pemeriksaan di ruang TRIAGE.
Dijelaskan dr. Nieta, pasien datang dengan keluhan nyeri perut, ulu hati disertai mual, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter dengan hasil pemeriksaan tanda vital yakni tekanan darah 167/107 mmHg, nadi 71x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,5, Saturasi oksigen 99 persen, dan pemeriksaan EKG dengan hasil normal.
Kemudian pasien diberikan terapi obat minum untuk nyeri perut dan tekanan darahnya, dan selanjutnya dilakukan observasi pasca diberikan pengobatan tersebut.
"Setelah itu diperiksa dan ditanyakan kembali dan pasien mengatakan keluhan nyeri perut masih ada, maka dilanjutkan dengan pemberian obat injeksi sehingga keluhan membaik," katanya.
Setelah diberikan injeksi, pasien bisa tidur sampai menjelang subuh, sekitar jam 06.00 wita pasien diizinkan pulang oleh dokter jaga karena kondisi sudah membaik dan dinyatakan tidak ada indikasi rawat inap.
Pasien juga dibekali obat pulang dan dianjurkan ke Puskesmas terdekat untuk melakukan kontrol darah tinggi nya (hipertensi) dan jika diperlukan maka disarankan mengambil rujukan dari Puskesmas untuk kontrol ke Poli penyakit dalam di RSUD.
"Harus dipahami karena penyakit hipertensi dan diabetes mellitus harus dikembalikan ke Puskesmas setelah kondisi dinyatakan stabil sesuai regulasi program rujukan balik (PRB) untuk pasien BPJS Mandiri maupun BPJS PBI. Saat itu tidak ada keributan atau komplain," Jelas dr Nieta.
dr. Nieta mengatakan, saat ini masih melakukan perbaikan di beberapa unit Layanan karena pasti akan berdampak kepada ketidak nyamanan yang dirasakan oleh pasien atau pengunjung rumah sakit Sumbawa.
"Kami menyampaikan ucapan terimakasih atas segala masukan masyarakat, kemudian kami jadikan sebagai penyemangat dan memperbaiki layanan, kami yakin masyarakat menginginkan pelayanan kesehatan terbaik," katanya.
Sebelumnya salah satu pasien yang mendatangi RSUD Sumbawa pada Kamis yang lalu mengkritisi pelayanan RSUD Sumbawa yang tidak berjalan baik.
Kemudian kritik tersebut dipublikasikan ke Media Sosial dan menjadi viral dan banyak netizen yang mengomentari status tersebut.(RED)
No comments