Ady-Irfan : Harga diri lebih Bernilai Daripada Uang

BIMA, KABAROPOSISINTB. COM_ Jika  menginginkan perubahan,   Bima menjadi lebih baik,  lebih maju dan bermartabat hendaknya  komitmen untuk menenangkan Paslon Adi-Irfan di Pilkada Kabupaten Bima  27 Nopember mendatang dapat terwujudkan menjadi kenyataan. Menginginkan  perubahan tidak sekedar slogan belaka melainkan dapat diwujudkan dengan kenyataan dalam hal ini siap lahir batin menangkan paslon Adi Irfan. 

Kehormatan dan harga diri itu  lebih mulia  olehnya demikian hendaknya dapat selalu dijaga agar tidak ditukar dengan uang yang tidak seberapa nilainya apa lagi ditawar dengan recehan.

Hal itu dipertegas Paslon Adi Mahyudi-dr Irfan saat menyampaikan pidato politik  pada Blusukan di Kecamatan Bolo Ahad, (3/11) di Paruga Na'e sila.

Lanjut Adi, melihat langsung  belasan ribu pendukung dan simpatisan yang hadir di Paruga Na'e sila pada acara zikir dan do'a bersama,  dirinya mengaku terharu dan sangat merasa  bangga karena di setiap moment blusukan di semua kecamatan membludak seperti halnya di Bolo Madapangga, Sape dan Lambu juga di kecamatan lain  tidak kalah ramainya. Patut disadari bahwa warga masyarakat sebagai pendukung setia yang menginginkan perubahan tumpah ruah. " Alhamdulillah kenyataan ini sungguh sangat membuat saya bahagia ", akunya bangga. 

Dengan membludaknya pendukung dan simpatisan yang cinta terhadap paslon Adi-Irfan, yang senang dengan visi misi dan program unggulan " Selasa menyapa" katanya, sebaiknya  kita jangan terlena  dengan eforia karena sewaktu- waktu akan menjadi petaka. Untuk itu  menjadi  keharusan  bagi kita semua agar pendukung itu dapat  terus dirawat dan dijaga dengan baik  mulai di tingkat RT hingga di tingkat kecamatan dan kabupaten , tiba saat pencoblosan  di TPS masing-masing, Paslon dengan nomor urut 1 berhasil dimenangkan pada  Pilkada Kabupaten Bima" tegasnya .

 Lebih lanjut  ditegaskannya, bahwa  Paslon Adi-Irfan sudah kelihatan unggul di semua kecamatan.  Karena itu agar jangan sampai  pendukung setia Adi- Irfan diserang dengan uang  kemudian tanpa disadari bahwa  harga diri terjual dengan recehan. 

Spontan terdengar dari pendukung   " harga diri tidak mungkin kami jual dengan uang 200 ribu, justru lebih mulia dan lebih  terhormat  ketika kami berhasil memenangkan Paslon Adi-Irfan dengan hati nurani,  kami ingin perubahan , kami ingin hidup sejahtera . Tidak ada cara lain kecuali  ganti pemimpin", Seruan pendukung yang memadati Paruga Na'e sila. 

Selama 10 tahun Bima tidak mengalami kemajuan yang berarti justru semakin mundur jauh ke belakang. Ironisnya lagi , ketika lima tahun ke depan Bima masih dipimpin oleh istana, Bima akan jadi apa dan mau dibawa kemana karena jika dilihat dari potensi lawan sungguh sangat tidak masuk akal untuk menjadi pemimpin , dan berapa lagi orang Dompu ditempatkan di posisi penting di Pemda Bima sedangkan yang sekarang saja terdapat lima orang dari sanak keluarganya menduduki jabatan strategis,  teriakan salah satu pendukung yang hadir.(RED) 

No comments

Powered by Blogger.