Badai NTB, Perempuan Muda Pahlawan Narkoba
Foto: Ady Ardyansyah dan Badai NTB.
BIMA, KABAROPOSISINTB. COM_Perempuan muda asal Bima yang memiliki nama asli Uswatun Hasanah, merupakan seorang aktivis perempuan yang masih relatif muda bergabung dalam organisasi SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia) NTB, yang saat ini merupakan ketua organisasi tersebut.
Nama Uswatun Hasanah memiliki makna yang sangat positif jika dikaitkan dengan aktivitas perempuan muda ini. Merujuk pada artikel detik hikmah, bahwa Uswatun Hasanah adalah istilah penting dalam ajaran Islam yang mengacu pada contoh atau model ideal yang diteladani umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW, dalam Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Kontemporer oleh Mesenu, Uswatun Hasanah mencakup semua aspek kehidupan termasuk perilaku pribadi, interaksi sosial, ibadah dan hubungan.
Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW adalah Uswatun Hasanah atau dalam artinya contoh tauladan yang sempurna dari seluruh aspek kehidupan. Perjuangan yang dilakukan oleh Badai NTB, seolah membenarkan dialah uswah bagi perjuangannya melawan kezaliman Narkoba di negeri ini.
Dalam beberapa bulan terakhir, nama Badai NTB begitu viral di media sosial atas keberaniannya membongkar kedok jaringan Narkoba yang dimotori oleh beberapa oknum, yang di sebut - sebut dari kepolisian dan salah satu lembaga yang bergengsi di negeri ini, yaitu legislatif di daerah.
Ada beberapa nama yang disebutnya dalam satu podcastnya, bahkan ada dari salah satu partai besar di negeri ini. Keberanian mengungkap kasus yang sangat mengerikan ini, menjadi perhatian seluruh masyarakat, terlebih para netizen yang selalau mengikutinya di media sosial.
Hemat penulis, Badai NTB tidak memiliki dendam politik atau dendam pribadi kepada siapapun atas gerakannya membongkar kasus ini, lebih pada keprihatinan seorang perempuan muda yang risau dengan keadaan negeri ini, mau di bawa kemana negeri ini, atas apa yang dilakukan oleh para oknum yang di anggap seharusnya menjadi tameng bagi kehidupan sosial yang bermartabat dan berkeadilan malahan menjadi drakula di tengah keterpurukan sosial dan ekonomi masyarakat menghisap kehidupan rakyat dengan jalan yang sangat zolim, menjual, mengedarkan barang haram yang kita kenal dengan Narkoba.
Aparat negara seharusnya menjadi garda terdepan dalam melayani masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Apa yang dilakukan oleh para oknum ini seolah melawan negara, karena menyimpang dari tujuan negara, yaitu kesejahteraan, pencerdasan, ketertiban dan perdamaian dunia. Efek Narkoba merusak sendi – sendi kehidupan negeri ini, bahkan boleh jadi dapat menjadi jalan yang membuka disintegrasi akan persatuan negeri ini. Sangat mengerikan dampak Narkoba bagi kehidupan sosial masyarakat kita.
Badai NTB seorang perempuan muda yang sangat pemberani, mewakafkan dirinya untuk berjuang melawan Narkoba. Di tingkat kepolisian sebenarnya adalah salah satu unit yang langsung menangani Narkoba, belum lagi kita mengenal Badan Narkotika Nasional atau yang dikenal dengan BNN. Apa sesungguhnya kerja lembaga ini, seolah diam saja tanpa bergeming menyuarakan berantas Narkoba. Entah ini ketidak tauahan kita mendapatkan informasi kerja lembaga – lembaga tersebut, atau memang kenyataanya tidak maksial dalam bekerja.
Padahal, lembaga – lembaga negara yang ada seharusnya menjadi tuan bagi rakyat, melayani kepentingan rakyat, bukan malah sebaliknya mengabaikan rakyat, tanpa bekerja maksimal mengurus kepentingan rakyat, khususnya yang berkaiatn dengan Narkoba. Lembaga – lembaga negara tersebut sesungghunya di biaya oleh rakyat, karena gaji mereka, dan biaya operasional lembaga – lembaga tersebut di bayar dari uang pajak dan bersumber dari rakyat.
Bagi sebagian orang Narkoba adalah bisnis yang strategis, cepat menghasilkan namun sesungguhnya merupakan bisnis yang sangat zolim, karena merusak generasi negeri ini. Jika saja Narkoba itu menguntungkan bagi kehidupan masyarakat mungkin tidak perlu dilawan, tetapi Narkoba adalah musuh kita bersama dan hal ini merupakan kejahatan yang selevel dengan korupsi karena merusak sendi kehidupan bangsa. Pembangunan sekolah yang seharusnya lebih baik di korupsi berdampak buruk bagi keadaan sekolah tersebut dan boleh jadi jika sekolah itu rubuh dalam waktu yang relatif cepat dan menimpa siswanya dan meninggal dunia, itulah kejahatan korupsi yang dapat kita rasakan. Demikian juga kejahatan Narkoba, dapat saja merenggut nyawa dan masa depan anak bangsa.
Bukan merupakan rahasia umum lagi, bahwa kejahatan remaja di tingkat lokal merupakan efek Narkoba. Dan hal itu selalu disuarakan oleh Badai NTB, perempuan pemberani pahlawan Narkoba. Dalam satu kesempatan Bung Karno perna menyampaikan, berikan aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia. Barangkali pemuda inilah yang dimaksud oleh Bung Karno. Perempuan muda seperti Badai NTB yang memiliki semangat juang dan keberanian mengguncang dunia lewat gerakan melawan Narkoba untuk kehidupan kebagsaan yang lebih baik. Jika saja di setiap kampung ada perempuan seperti Badai NTB ini maka boleh jadi Narkoba akan hilang dari peredarannya karena keberanian kita melawanya.
Negeri ini sangat lucu, yang salah di belah yang benar tidak, kenyataan inilah yang membuat masyarakat berjuang untuk sebuah kebenaran, karena jika saja berjuang katakanlah melawan Narkoba bisa - bisa kita di tindak, karena ini dan itu, yang salah dilindungi, yang benar di tindak. Namun bagi perempuan muda seperti Badai NTB, tidak peduli bagaimana perilaku mereka para perusak negeri ini, yang Badai NTB pedulikan bagaimana negeri ini akan lebih baik, masyarakatnya bebas Narkoba. Jika saja anak – anak, atau adik dan keponakan kita yang tejerat narkoba bagaiman sikap kita. haruskah kita diam saja. Tidak ada cara lain selalain melawan narkoba. Itulah yang dilakukan Badai NTB, adinda Uswatun Hasanah. Semoga di negeri ini lahir lebih banyak lagi badai NTB atau apapun namanya yang dapat kita sebut.
Hemat penulis tidak ada jalan lain melawan Narkoba, perlu ada gerakan moral seluruh lapisan masyarakat untuk melawan Narkoba. Jika disekitar kita, ada informasi dan laporan masyarakat tentang pemakai, atau menggunakan Narkoba. Laporkan, kepada yang berwajib, jika tidak ada respon pihak yang lebih tanggap terhadap laporan itu, bila perlu kita usir dari kampung halaman kita, pengguna Narkoba, pengedar atau apapun namanya yang terkait dengan Narkoba. Jika pemerintah tidak mampu mengurus negeri ini, kepada siapa lagi kita berharap. Selaian kepada diri kita sebagai masyarakat untuk membangun gerakan moral melawan Narkoba.
Sesungguhnya ini telah dimulai oleh perempuan muda yang hebat itu, yang kita kenal dengan Badai NTB yang bernama asli Uswatun Hasanah. Sebagai masyarakat yang peduli akan upaya pemberantasan Narkoba seharusnya kita perlu mendukung gerakan Badai NTB, perlu kita kumpulkan dana untuk membiayai segala gerakan Badai NTB melawan Narkoba, dan ini telah dilakukan oleh ibu – ibu yang perduli dengan perjuangan Badai NTB, bagaimana dengan kita, apa yang kita lakukan untuk mendukungnya. Hemat penulis cara kita membantu Badai NTB dengan Ril dan nyata adalah mendukung gerakanya jika perlu kita sebagai masyarakat dapat membiayainya. Peran kita sebagai masyarakat sangat memberi arti yang besar akan perjuangan Badai NTB memperbaiki negeri ini. Seolah Badai NTB berpesan kepada kita semua, bahwa membangun dan meperbaiki negeri ini, tidak mestinya kita harus jadi aparat, atau pejabat dulu, cukup kita menjadi diri kita yang peduli akan kemanusaiaan dan kehiduan yang lebih baik.
Tulisan ini sebagai apresiasi putra Bima akan gerakan yang dilakukan oleh Badai NTB. Bagi penulis dia adalah perempuan muda pahlawan Narkoba. Yakin dan percayalah masyarakat ada dibelakangmu mendukung segala upaya yang Badai NTB lakukan. Jika negeri ini ingin maju, maka tugas kita sebagai masyarakat yang rindu akan kemajuan dan peradaban, tidak ada cara lain selain melawan Narkoba untuk kehidupan kebangsaan yang lebih baik. (Penulis Adalah Akademisi Universitas Mbojo Bima - NTB, Doktor Kebijakan Publik). Penulis : Bang Ady Ardyansah.(RED)
No comments