Diduga Ada Aroma Pungli bagi Penghuni Narkoba di Rutan Bima, Terkait Ada Kamar Sewaan

Kotabima,Kabaroposisi--Diduga ada aroma pungli bagi penghuni Narkoba di rutan bima terkait untuk kamar sewaan. Kendati Keberadaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIb Bima yang terletak di bilangan Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Raba, Kota Bima tampak baik-baik saja dan tak sedikit prestasi terungkap di bawah Kepemimpinan Karutan asal Bima, Drs. H. A. Khalik, S.Sos.
Namun, di tengah kondisi "suci" tersebut, dugaan adanya beberapa praktek "kotor" pun terjadi di dalamnya.

Pasalnya, menurut penuturan oknum warga binaan baik yang ada di dalam Rutan dan juga yang telah keluar setelah menjalani hukumannya kepada media ini diduga ada beberapa persoalan yang sudah menjadi tradisi pelanggaran di dalam Rutan.

sebut saja namanya Fulan mengungkapkan, ada penarikan uang bagi pengguna kamar khusus dan kamar bebas selama ini yang terjadi di Rutan Bima.

Fulan mengungkapkan, untuk semua penghuni baru yang masuk dalam Rutan Bima di tampung dalam satu sel. Setelah menumpuk, petugas menawarkan kepada warga binaan yang mau menempati kamar bebas. Kata dia, keluar dari sel tersebut, bagi yang berminat menyetorkan uang setidaknya sebesar ratusan ribu baru dipindahkan ke kamar bebas.

"Ada sekitar tiga atau empat kamar bebas yang letaknya di bagian selatan nomor kamarnya mulai kamar nomor 13 sampai dengan 16," sebut Sumber, belum lama ini.

Selain itu, sambung dia, ada kamar khusus yang dihuni oleh seorang warga binaan dalam satu ruang tahanan saja. Saat ini, kamar itu ditempati salah satunya oleh warga binaan kasus narkoba inisial L yang juga warga keturunan dengan menyetorkan uang yang nilainya jutaan rupiah.

"Untuk tipe kamar khusus ini ada sekitar 2 atau 3 kamar dan di isi oleh warga binaan bonafit yang biasanya tersangkut kasus narkoba. Sementara ada juga kamar VIP diblok C yang di isi oleh tahanan kasus korupsi dan nilainya tentu lebih tinggi tarifnya dibanding kamar bebas dan kamar khusus," terang dia.

Ia mengatakan, tidak hanya dugaan pungli terkait dugaan tarif kamar, sumber lain yang juga mantan orang dalam Rutan mempertanyakan anggaran pembinaan dan kegiatan yang ada terprogram dalam tiap tahunnya. Pasalnya, setiap momentum atau ada kegiatan yang ingin dilaksanakan di Rutan, para warga binaan sering dimintai uang sebagai bentuk kontribusi warga binaan atas inisiasi petugas yang ada di dalam Rutan Bima.

"Selain itu, dugaan peredaran narkoba juga kerap terjadi di dalam. Dan harapannya, pengawas Rutan Bima bisa melakukan sidak mendadak di Rutan Bima dan dari kabar yang dihimpun, kami pun mendengar barang narkoba rata-rata jenis sabu, sering keluar masuk dari Rutan Bima selama yang kami tahu saat berada di dalam Rutan Bima," pungkas dia.

"Saya memberikan keterangan ini, tidak mengada-ngada. Hanya meminta nama saya diinisialkan dan apa yang disampaikan itu adalah fakta yang ada di dalam Rutan Bima,:" tagas Sumber menambahkan.

Di sisi lain, sejak Sabtu, 24 Agustus 2019 kemarin, Kepala Rutan Bima yang dikonfirmasi via akun WhatsApp miliknya, walau pesan konfirmasi tersebut terkirim namun tak digubris oleh Kepala Rutan Bima. Dan hingga berita ini dipublikasikan proses konfirmasi pun masih dilakukan. (Koo2)

No comments

Powered by Blogger.