Kuliner Bisnis Trend Era Milineal,Seperti Pebisnis dengan Sebutan " Ilo Peta

Kotabima,Kabaroposisi--Sejak berpisah dari Daerah induk yakni Kabupaten Bima, secara bertahap Pemerintah Kota (Pemkot) Bima terus mengalami kemajuan. Perubahan hampir merata pada seluruh Aspek, seperti Pendidikan, Pertanian, Pembangunan Infrastruktur Jalan, Sosial dan  Ekonomi.

Dampak positifnya, tidak saja mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat dan lain sebagainya. Tapi, juga  perkembangan Bisnis / Usaha, jumlahnya semakin lama kian bertambah.Mulai dari bisnis kecil-kecilan hingga yang bermodal besar. Jenis usahanya pun beragam, salah satunya seperti bisnis dengan nama "ILO PETA".

Saat ini,.usaha kuliner (makanan) juga minuman tersebut sudah dan sedang berjalan. Bisnis dalam kaitan itu berlokasi di Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima. Menunya pun beragam,  antara lain Somai, Nasi Putih plus Plecing, Nasi Beras Putih dan Merah plus Lele Goreng sambal Menjangan.

Sementara minumanya, tidak saja Jus atau minuman lain seperti yang kebanyakan tersedia di tempat-tempat lain. Melainkan, juga tersedia Kopi Rasa Buah, sebut saja Kopi Durian dan Kopi Kinca. Harganya pun terjangkau, baik menu berupa Makanan maupun Minuman. 

“Ada berbagai macam menu yang tersedia disini (Ilo Peta). Begitupun, dengan pelaku usaha, beda menu beda pula harga   berikut pemilik usaha juga Tukang Masak (Koki),” kata Pengusaha Muda ber Kacamata tersebut.
Selain menu makanan dan minuman, rupanya ILO PETA pun menyediakan Tempat  Makan serta Ruangan (Room) khusus yang ditata se- sederhana mungkin. Baik untuk menikmati makanan, minuman yang disajikan maupun guna  keperluan Rapat atau Pertemuan penting.

“Soal selera, tergantung pilihan konsumen, bagi saya yang paling penting bukan soal harga melainkan kenyamanan. Karena itu, kami berusaha semaksimal mungkin untuk membuat konsumen atau pelanggan nyaman. Sejatinya, mereka nyaman, kami pun puas, begitupun sebaliknya,” ujar Rangga.

Bagi kebanyakan orang, Kopi hitam baik produksi pabrik maupun alami (kopi tumbuk) atau sejenisnya bukanlah sesuatu yang baru. Sebab, hampir tersedia disemua tempat, warung makan, kedai kopi, PKL hingga bahkan Hotel. Lain halnya dengan Kopi rasa buah, salah satunya Kopi Kinca (Kawi).

“Harganya, hanya Rp.15 ribu per Gelas, sementara bahan-bahanya  sebagian ada di Bima dan sebagiannya lagi kita pesan dari luar daerah,” ujar Firman pemilik usaha sekaligus paracik Kopi Kinca (Kawi) kepada Wartawan.

Putra  asal Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota tersebut mengaku baru beberapa Bulan menekuni usaha tersebut. Hasilnya lumayan, tentunya sesuai usaha dan perjuangan.
“Alhamdulillah, bisa sampai 8 Gelas setiap hari,” cetus Cowo Manis yang akrab disapa Raka PSK (Petugas Seduh Kopi).

Nama usaha yang Raka geluti tergolong unik, yakni Otakku Coffe Baba Dae, jika diterjemahkan dalam Bahasa Jepang berarti “Penggila Kopi”. Baginya, penikmat kopi dengan peminum kopi itu beda. Salah satu perbedaanya, terdapat pada caranya.

“ kalau penikmat kopi benar-benar menikmatinya. Sehingga, rasa dan manfaatnya dapat dirasakan. Sedangkan, peminum kopi, meminum seperti minum air putih. Kalau ditanya bosan atau tidak menjalani usaha ini, Alhamdulillah sampai saat ini masih tetap betah, kuncinya sederhana, dijalani dan dinikmati saja,” terangnya. (koo3)

No comments

Powered by Blogger.