Pemerintah Kota Bima Gandeng UNESCO Adakan Rapat Pemaparan Konsep Smart City
Bima,Kabaroposisi--Pemerintah Kota Bima mengadakan rapat terkait pemaparan konsep smart city bersama konsultan UNESCO yang merupakan organisasi PBB yang bermarkas di Paris, Prancis serta bergerak dibidangPendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan DR Yoslan Nur.
Walikota Bima H Muhammad Lutfi SE memimpin langsung rapat yang juga turut dihadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bima, Kepala Bappeda Litbang Kota Bima beserta jajaran dan Kepala Dinas Kominfo Kota Bima beserta jajaran, yang diadakan di Ruang Rapat Walikota Bima, Rabu (21/08).
Konsep smart city atau Kota Pintar pada dasarnya bertujuan untuk membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada secara efisien untuk meningkatkan kehidupan ekonomi secara berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat.
Membuka rapat tersebut, Walikota menyampaikan tujuan terkait kehadiran anggota UNESCO ke Kota Bima yang diharapkan mampu dijadikan bahan pengayaan bagi birokrasi sehingga dapat mengetahui betul keadaan kota secara menyeluruh, dan akhirnya persoalan dapat diatasi dengan cepat atau tanggap.
“Sebab keberadaan smart city sebenarnya bertujuan sebagai pelayanan yang mengedepankan unsur kecepatan, disamping kita harus memiliki data-data yang akurat terkait kondisi masyarakat kita, sehingga pelayanan yang biasanya diatasi dalam beberapa hari dapat selesai hanya dalam waktu beberapa menit saja," tegas Walikota saat membuka rapat.
Konsultan UNESCO Bagian Penanggung Jawab Inovasi DR Yoslan membenarkan terkait tujuan utama smart city yaitu semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik dari segi ketepatan maupun efektifitas. Smart City memberikan jawaban terkait kebutuhan masyarakat dari segala segi, baik dari segi ekonomi seperti inovatif dalam konsep marketing hingga terkait masalah
industri yaitu kemampuan membaca kebutuhan atau selera dunia.
“Jadi Smart City itu prinsipnya membuat keputusan berdasarkan data-data dan kenyataan, sehingga tujuannya tepat sasaran," jelas DR Yoslan.
Kepala BPS Kota Bima menyampaikan kesiapannya untuk membenahi dan melengkapi data-data bagi keperluan perencanaan, monitoring maupun evaluasi pembangunan, khususnya membantu daerah
dalam menyediakan data sektoral.
"Kami menyediakan data makro (umum) dan selalu kami laporkan, sedangkan untuk data sektoral merupakan tanggung jawab daerah, namun kami bersedia membantu untuk melakukan pendampingan dan pembinaan mulai dari proses perencanaan, pengumpulan data, pemeriksaan, analisis, tabulasi dan sebagainya, hingga data yang dihasilkan oleh sektoralpun memiliki tingkat validitas yang hampir sama dengan data makro," jelas Kepala BPS Kota Bima.
Baik Bappeda Litbang Kota Bima dan Dinas Kominfo Kota Bima turut menyuarakan ide dan gagasannya pada rapat yang digelar hingga pukul 12.00 WITA terkait masa depan perjalanan Konsep Smart City di Kota Bima.
Menutup rapat tersebut, Walikota mengajak seluruh peserta rapat untuk mulai berbenah terutama pada ranah birokrasi.
“Lebih baik kita melangkah step by step namun terukur dan mengarah kesatu tujuan yang lebih terintegrasi", tutup Walikota Bima.(koo3hum)
Walikota Bima H Muhammad Lutfi SE memimpin langsung rapat yang juga turut dihadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bima, Kepala Bappeda Litbang Kota Bima beserta jajaran dan Kepala Dinas Kominfo Kota Bima beserta jajaran, yang diadakan di Ruang Rapat Walikota Bima, Rabu (21/08).
Konsep smart city atau Kota Pintar pada dasarnya bertujuan untuk membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada secara efisien untuk meningkatkan kehidupan ekonomi secara berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat.
Membuka rapat tersebut, Walikota menyampaikan tujuan terkait kehadiran anggota UNESCO ke Kota Bima yang diharapkan mampu dijadikan bahan pengayaan bagi birokrasi sehingga dapat mengetahui betul keadaan kota secara menyeluruh, dan akhirnya persoalan dapat diatasi dengan cepat atau tanggap.
“Sebab keberadaan smart city sebenarnya bertujuan sebagai pelayanan yang mengedepankan unsur kecepatan, disamping kita harus memiliki data-data yang akurat terkait kondisi masyarakat kita, sehingga pelayanan yang biasanya diatasi dalam beberapa hari dapat selesai hanya dalam waktu beberapa menit saja," tegas Walikota saat membuka rapat.
Konsultan UNESCO Bagian Penanggung Jawab Inovasi DR Yoslan membenarkan terkait tujuan utama smart city yaitu semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik dari segi ketepatan maupun efektifitas. Smart City memberikan jawaban terkait kebutuhan masyarakat dari segala segi, baik dari segi ekonomi seperti inovatif dalam konsep marketing hingga terkait masalah
industri yaitu kemampuan membaca kebutuhan atau selera dunia.
“Jadi Smart City itu prinsipnya membuat keputusan berdasarkan data-data dan kenyataan, sehingga tujuannya tepat sasaran," jelas DR Yoslan.
Kepala BPS Kota Bima menyampaikan kesiapannya untuk membenahi dan melengkapi data-data bagi keperluan perencanaan, monitoring maupun evaluasi pembangunan, khususnya membantu daerah
dalam menyediakan data sektoral.
"Kami menyediakan data makro (umum) dan selalu kami laporkan, sedangkan untuk data sektoral merupakan tanggung jawab daerah, namun kami bersedia membantu untuk melakukan pendampingan dan pembinaan mulai dari proses perencanaan, pengumpulan data, pemeriksaan, analisis, tabulasi dan sebagainya, hingga data yang dihasilkan oleh sektoralpun memiliki tingkat validitas yang hampir sama dengan data makro," jelas Kepala BPS Kota Bima.
Baik Bappeda Litbang Kota Bima dan Dinas Kominfo Kota Bima turut menyuarakan ide dan gagasannya pada rapat yang digelar hingga pukul 12.00 WITA terkait masa depan perjalanan Konsep Smart City di Kota Bima.
Menutup rapat tersebut, Walikota mengajak seluruh peserta rapat untuk mulai berbenah terutama pada ranah birokrasi.
“Lebih baik kita melangkah step by step namun terukur dan mengarah kesatu tujuan yang lebih terintegrasi", tutup Walikota Bima.(koo3hum)
No comments