"Tak Punya Tempat Tinggal dan Putus Sekolah", Tiap Malam Bersama Ibunya Putri Jualan Kacang di Serasuba

Kotabima,Kabaroposisi--Seorang warga Kota Bima Ramli Ram mengisahkan tentang kehidupan gadis kecil yang tiap malamnya mengadu nasib demi hidup bersama ibunya di Lapangan Serasuba, Kota Bima. Gadis itu bernama Putri. Kini, putri putus sekolah lantaran keadaannya yang tak berpunya dan hidup sebagai  kaum miskin kota serta tinggal di rombong jualan seberang Museum ASI Bima, lantaran tak punya rumah akibat dihantam banjir bandang tahun 2016 silam.
Ramli menarih iba yang mendalam setelah mendengar kisah putri yang sangat memilukan. Dalam akun Facebook miliknya, ia pun mengisahkan kehidupan Putri dengan tulisan yang dia juduli "Cerita Malam Kota Bima 23 Agustus 2019".

"Putri, Seorang anak kecil berusia 8 tahun rela putus sekolah demi membantu ibunya menadahkan kacang rebus jualannya di setiap orang pengunjung keramaian Lapangan Serasuba. Setiap malam tiba, ia menjual kacang rebusnya dengan harga satu plastiknya Rp5.000," tulis Ramli Ram, Jum'at (23 Agustus 2019) malam lalu. 

"Menetes air mata melihat jejak langkah si kecil ini. Karena jualan kacang rebus ini, tidak jarang Putri harus pulang larut malam," sambungnya. 

Ramli melanjutkan, Putri biasa jualan di dua titik tiap malamnya. Jika tidak di Lapangan Serasuba, dia berjualan di kawasan Pantai Amahami Bima. Setiap sore menjelang magrib sampai larut malam ia menjajakan kacang rebus dagangannya.


"Saya hanya bisa berkata, semangat nak, teruslah berusaha. Taklukkan duniamu dengan tekadmu, In Saa Allah mimpimu akan jadi kenyataan. Jangan putus asa ya Nak. Kisahmu sungguh menyentuh hati ku. Allahu Ta'ala akan selalu bersamamu Nak," tulis Ramli dengan nada suara hatinya. 

Kata Ramli, Putri dan ibunya tidak memiliki tempat tinggal yang tetap. Mereka tidur beralaskan karpet dan tikar lusuh sisa banjir tahun 2016 yg lalu dan menginap di kios kecil sebelah utara antara Asi Mbojo dan Hotel Komodo.


"Di rombong atau kios kecil sebelah Museum ASI. Di sana, tiap harinya Putri dan Ibunya melepaskan lelah mereka dan mengakhiri malam hingga pagi menjelang," sahut dia. 

Ramli menambahkan, dari celoteh bibir mungil Putri, gadis ini mendambakan seorang ayat yang telah lama meninggalkannya. Perawakannya kini juga mulai mirip sifat dan karakter lelaki. Putri sangat protektif dalam melindungi diri dan berbeda dengan ibunya yang tampak penuh kelembutan.

"Putri sempat menolak di foto. Duia takut akan dampaknya bila ia diberitakan. Ya Allah Saya hanya bisa menangis melihat keadaan dia,” tutup Ramli. (koo3)

No comments

Powered by Blogger.