“Walikota Bima H. Muhammad Lutfi SE Pimpin Rapat Evaluasi UPSUS Program Peningkatan Produksi Pajale”

Kotabima,Kabaroposisi--Dinas Pertanian Kota Bima Menggelar Rapat Evaluasi Upaya Khusus (UPSUS) Program Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE) 2019 Se - Provinsi Nusa Tenggara Barat yang  merupakan Program Nasional, Rabu 28 Agustus 2019 di Aula Hotel Marina Kota Bima.

Hadir dalam rapat tersebut Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Hidup Ir. Pending Dadih Permana M Ec Dev, Asisten Bidang perekonomian dan pembangunan Setda kota bima Ir. Hj. Rini Indriati, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB Ir. H. Khusnul Fauzi Msi.

Kegiatan akan dilaksanakan selama 3 (Tiga) hari 28 Agustus 2019 sampai 30 Agustus 2019 dengan jumlah peserta sebanyak 35 Orang yang terdiri dari kepala dinas pertanian Kota/Kabupaten se NTB, Petugas PDPS, Petugas LTT, Bidang sarana dan prasarana dan Petugas SP (Statistik Pertanian) Kota/Kabupaten se-Provinsi NTB.

Dalam sambutannya Walikota Bima H. Muhammad Lutfi SE menyampaikan bahwa masyarakat Kota Bima dihimbau agar tidak membangun bangunan di lahan produktif sehingga Kota Bima tidak lagi mengekspor bahan makanan dari luar.

"Kota Bima memiliki sektor pertanian yang sangat menjanjikan sehingga bisa menaikkan taraf hidup masyarakat Kota Bima dengan adanya produk unggulan tersebut", ungkap Walikota.

Diakhir sambutannya Walikota Bima menyampaikan harapan agar benih-benih bisa disediakan di Kota Bima bukan hanya di Kabupaten Sumbawa Barat saja. Diharapkannya pula semoga dengan adanya kegiatan ini bisa mengukur sejauh mana Kota Bima mampu menghasilkan hasil pertanian tiap tahunnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB Ir. H. Khusnul Fauzi MSi menyampaikan bahwa tiap tahunnya angka produksi Pajale di provinsi NTB  menurun dan berharap agar Luas Lahan Tanah harus diperhatikan dan laporan hasil produksi yang kurang harus diperhatikan.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Hidup Ir. Pending Dadih Permana M.Ec.Dev menjelaskan mengenai kurangnya alokasi pupuk bersubsidi yang dikarenakan kurangnya luas lahan yang ada di Provinsi NTB dan berharap kepada UPSUS Pokja untuk mengecek kembali irigasi yang ada di tiap-tiap daerah.(koo2hum)

No comments

Powered by Blogger.