BTS Tower Ngga Ada, Komunikasi Warga Ndano Terhambat

foto: Kades Ndano Mulyadin H.Syukur Di Aula Kantor Desa.
Bima,KABAROPOSISI.Com--Akibat BTS Tower tak ada, Komunikasi via hanphone warga desa Ndano kecamatan Madapangga terhambat. Hal ini tak sesuai Di tengah perkembangan teknologi yang semakin meningkat ini, segala informasi yang dibutuhkan dapat lebih mudah dan cepat diakses, baik lewat seluler android maupun sejenisnya. 

Namun tidak semua wilayah yang ada di Indonesia khususnya daerah Kabupaten Bima-NTB ini mendapat pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, yang memiliki alat pendukung seperti Tower Triangle, Tower BTS (Base Transceiver Station) untuk membantu warga dalam berkomunikasi jarak jauh.

Salah satu contohnya yakni Desa Ndano Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Sudah bertahun-tahun desa setempat sangat kesulitan dijangkau oleh jaringan seluler, sehingga terkadang warga harus mencari-cari titik jaringan yang bagus untuk memulai berkomunikasi lewat seluler.

"Dari dulu hingga masuk di zaman serba canggih seperti sekarang ini, kita selalu ketinggalan. Orang sudah lihai pegang gadget, kita masih mencari-cari sinyal untuk ngobrol," tutur Firman salah satu pemuda desa setempat, Kamis (30/4/20).
Ia mengaku, bahwa persoalan terkait jaringan ini kerap disampaikan kepada pemerintah Kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten Bima, namun sejauh ini belum ada respon yang bagus.

"Camat dan Bupati sering ke Ndano kok, tentu mereka tahu apa yang kami rasakan, apalagi sering kali disampaikan, Tapi sampai detik belum pernah direspon," singgungnya.

Senada dengan Firman, Muhdar juga mengatakan bahwa persoalan yang krusial  bagi warga Ndano adalah masalah jaringan, namun tidak yang mampu follow up sampai sekarang termaksud Pemkab Bima, bahkan Ia merasa warga Ndano dianak tirukan.

"Sebenarnya Maslah ini sudah cukup lama, namun tidak yang bisa follow up termaksud Pemkab Bima, seakan kita ini dianak tirukan," kesalnya.

Menurutnya, desa Ndano ini merupakan desa yang memiliki obyek wisata  cukup terkenal, tentu dengan dalil itu, instrumen pendukung untuk menarik perhatian para wisatawan juga harus diperhatikan, salah satunya yakni jaringan seluler.

Sebab kata dia, orang terkadang datang ketempat wisata ingin berfoto-foto, kemudian langsung di-posting ke media sosial, tetapi kalau jaringannya tidak ada, moment itu sia-sia, bahkan orang malas untuk mengunjungi obyek wisata yang dimaksud. "Minimal harus dipasangkan tower BTS," tambhanya.

Dirinya berharap, semoga Pemerintah dapat mendengarkan keluhan warga desa Ndano yang saat ini masih kesulitan jaringan seluler dan internet, sehingga dengan segera dapat dibangun tower BTS .

Di tempat terpisah, Kepala Desa Ndano Mulyadin H. Syukur juga membenarkan bahwa sejauh ini warga-nya masih mengeluh terkait jaringan seluler. "Warga pasti mengeluh, karna jaringan sulit masuk," kata Kades.

Kades mengaku, terkait persoalan tersebut, sebelumnya telah beberapa kali disampaikan, baik lewat legislatif maupun Pemerintah Kabupaten Bima. Namun belum direspon sampai sekarang.

"Kita sudah beberapa kali melakukan komunikasi baik lisan maupun bersurat resmi, lewat DPRD, Diskominfostik maupun Bupati Bima, namun belum follow up sampai sekarang. Mudahan kedepan Pemerintah bisa menangani keluhan warga Ndano ini," tutupnya singkat. (K001)

No comments

Powered by Blogger.