BUMDes, TDC dan Shop From Home

Mataram,KABAROPOSISI.Com--Trade and Distribution Centre (TDC) yang dimiliki oleh BUMDes yang ada di Desa, menjadi fenomena baru yang  menggairahkan dan memudahkan aktivitas ekonomi dan jual beli produk-produk rakyat dari desa. Selain  Shop from home, jugaTDC jadi fenomena baru bagi rakyat kecil yang seolah-olah mereka mengambil alih supply chain yang tadinya tidak mungkin mereka dapatkan.

Misalnya, Layanan Belanja Keluarga SENYUMKITA di Desa Kuripan Utara membawa suasana baru bagi warga. Berbelanja dianter sampai ke rumah. Warga senang, harga murah, bisa nyicil. Warung-warung atau kios-kios milik warga juga  bisa belanja ke TDC (Trade and Distribution Centre) karena harganya murah.

Akhyar Rasidi, Ketua Bumdes Kuripan Utara yang telah diresmikan Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah, Kamis (23/4-2020) lalu mengakui sejak adanya TDC,  aktivitas ekonomi didesanya tampak mulai menggeliat.

 "Sekarang masyarakat kecil di desa kami, meski tanpa modal, mereka mulai bisa membuat komunitas market & supply yang mereka-mereka juga jadi pelakunya", ungkapAhyar, Minggu (26/4). Sehingga ekonomi rakyat benar-benar bisa tumbuh perlahan dan semakin kuat. Apalagi market ini benar-benar diisi oleh produk-produk lokal, tentu akan sangat menopang pertumbuhan ekonomi desa menjadi semakin kuat.

Untuk mendukung aktivitas ekonomi rakyat ini, Ahyar mengusulkan kepada Gubernur agar memprogramkan melalui STIP untuk menyediakan sumbangan motor box 3 roda dan gerobak warung pintar untuk Agen-agen TDC yang berprestasi.  "Satu TDC perlu 2 motor box roda 3.  Dan jika untuk seluruh NTB, maka dibutuhkan minimal  2000 motor box. Sehingga Produksi lokal motor listrik 3 roda dengan box ini, bisa diserap oleh bumdes-bumdes kita, ungkapnya.

" I'm very happy to see them happy. Untuk tujuan ini,  Mahadesa akan kita bangun di setiap desa di NTB dan Indonesia. @ Lombok, West Nusa Tenggara, Indonesian", ujar Gubernur yang akrab disapa Bang Zul.

Menurut Gubernur Zul, dengan di semua desa sudah terbangun TDC yang di miliki oleh BUMDES, maka nantinya semuanya bisa tersambung dengan sistem ke vendor dan GNE untuk pengadaan barang-barangnya. Sehingga nantinya kata Bang Zul tidak mustahil TDC bisa menandingi alfamart dan indomart.  "Jadi produk-produk lokal kita, ada outletnya sampai desa-desa", tegasnya. Ia menegaskan, NTB bisa maju ekonominya kalau Desanya juga maju ekonominya. Ekonomi Desa maju kalau BUMDESnya hidup dan produktif. BUMDES hidup maka outlet untuk UKM harus tersedia. Dan dengan tersedianya Outlet maka UKM -pun hidup dan bergerak, papar Gubernur.

Bang Zul melihat bahwa bila UKM menggeliat maka lapangan kerja akan tercipta dan tentunya pengangguran juga bisa di tekan. Lapangan kerja tersedia maka kemiskinan akan berkurang. Berikutnya jika lapangan kerja tersedia maka standar hidup masyarakat menjadi lebih baik. Pendidikan dan Kesehatan menjadi terjangkau. "Maka NTB Gemilang jadi nyata, Insya Allah", tegasnya.

Dengan menggeliatnya aktivitas TDC di setiap Desa,  kata Gubernur Zul maka berimbas pula pada industri permesinan. Ada kebutuhan untuk Motor Listrik. Ada pula Kebutuhan untuk Cold Storage di setiap TDC. "Kalau di setiap TDC ada Cold storage berarti masyarakat bisa menyimpan hasil kebun, hasil pertanian, hasil laut dan kolam, hasil hutan dan hasil peternakan lebih lama-lama", ungkapnya. Jadi  'Nilai' produk tersebut akan lebih tinggi karena tidak cepat basi atau rusak.
Itulah yang menurut Bang Zul yang membuat petani, nelayan dan peternak jadi punya income lebih banyak. Kalau income nya lebih banyak maka ada kebutuhan untuk berwisata dan refreshing. Sehingga Desa-desa wisata kita dan pariwisata kita menjadi hidup dan bergairah, karena masyarakat lokal kita sudsh punya daya beli.

Menurut Gubernur Zul, ada beberapa hal yang akan mempercepat terinstallnya TDC disemua desa. Diantaranya, pertama,   adanya dukungan penuh dari Pemerintah melalui Badan Pemberdayaan Desa se- NTB. Kedua, adanya kolaborasi antara GNE dengan Bank NTB dimana sama-sama menjadikan TDC sebagai ujung tombak mitra bisnis dan menjadi solusi kemudahan akses modal untuk memulai membangun TDC.  Sementara Desa menganggarkan melaui dana desa secara bertahap.

Ketiga, Program-program Dinas sosial baik belanja PKH, BPNT dan BLT bisa transaksi di TDC Desa. Dan keempat, yang tidak kalah pentingnya adalah Suport OPD dalam peningkatan kapasitas produksi pertanian maupun produk IKM dan UKM kita berupa fasilitasi program dan pengadaan peralatan penunjang masyarakat.

Bang Zul menegaskan, sebenarnya banyak hal lain sebagai potensi bisnis dan pemberdayaan yang bisa dilakukan di desa untuk mempercepat terwujudnya NTB Gemilang.

Karena itu, Gubernur meminta Kepala Dinas Dikbud NTB, Aidy Furqon untuk menyiapkan SDM-SMD dari para siswa dan lulusan SMK yang handal, dengan membangun  BLUD di setiap SMK di NTB. BLUD kata Bang Zul merupakan  cikal bakal terbentuknya BUMD baru yang sehat dan maju.

Wakil Gubernur, Dr.Hj. Siti Rohmi menambahkan bahwa kunci utama dari keberhasilan TDC menuju kebangkitan ekonomi desa, adalah sinergitas dengan seluruh stake holder, terutama pemerintah Kabupaten/kota dan desa. "Ingat...kita nggak bisa kerja SENDIRI tanpa sinergisitas", ujar Umi Rohmi.

Karena itu, Wagub Umi Rohmi meminta seluruh Kepala Perangkat Daerah teknis agar tidak melupakan koordinasi dengan perangkat daerah (PD) teknis di Kab/kota, sehingga niat baik sinergitas ini menjadi satu kekuatan dahsyat.

Umi Rohmi juga meminta agar dalam pengadaan masker dan APD lainnya, lebih diutamakan bagi ke pedagang-pedagang di pasar. Kepada Kepala Dinas Perdagangan NTB, Drs.H.Faturrahman, M,Si, Wagub meminta agar  meyakinkan dan memastikan bahwa  pedagang pasar, semua memakai masker. Begitu juga Masyarakat yang belanja, pinta Wagub.(K004)

No comments

Powered by Blogger.