Bau “Amis” Pembangunan GOR Bima Menyeruak, Penegak Hukum di Minta Tidak Masuk Angin
foto: Arif Muliadin, Tokoh Pemuda Asal Sape. |
Arif Muliadin tokoh pemuda asal Sape mengatakan, tampak dari gambar saja, akan terlihat kalau pembangunan GOR tersebut dikerjakan asal asalan,mencari keuntungan yang besar oleh pihak kontraktor sebagai pelaksana. Bahkan sangat mungkin, pelaksaan mega proyek yang di duga bermasalah ini melibatkan oknum oknum pejabat di Pemda Bima itu sendiri.
"GOR itu tampak seperti gudang penyimpanan Jagung” padahal dana yang di gelontorkan sangat fantastic, belasan Milyar rupiah. papar Arif Muliadin mantan ketua IMBI Mataram.
Terkait adanya informasi kalau persoalan ini telah dilaporkan masyarakat kepada pihak penegak hukum (Kejati NTB), sebagai masyarakat Bima, ia sangat mendukung langkah yang ditempuh oleh pihak pelapor sebagai fungsi kontrol serta melawan setiap kejoliman yang ada. Mengingat anggaran yang dipakai tersebut berasal dari pajak rakyat, ujar aktifis yang merantau di Jakarta ini.
Usai wabah Covid-19 mereda, bersama element pergerakan lainnya, ia akan melaporkan hal tersebut pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk kontrol guna mencegah terjadinya “Main Mata” (Kong Kalingkong) antara pihak kontraktor dengan oknum penegak hukum itu sendiri, paparnya, Jumat (15/5).
Seperti diketahui, Pembangunan GOR Tipe B di Desa Panda tersebut dikerjakan PT. Kerinci Jaya Utama yang beralamat di Kota Mataram. Anggarannya berasal dari DAK Dikbudpora Bima Rp 11,2 miliar. pembangunan GOR itu dilakukan mulai Oktober 2019. (KO2)
No comments