Kapolres Kota : Bocah Asal NTT Terbunuh , Hasil Visum Di Kuku korban ada Sisa Daging yang Menempel

foto: AKBP Haryo Tedjo Wicaksono Kapolres Kota Bima saat Konferensi Pers diruang kerjanya.
Kotabima,KABAROPOSISI.Com--Peristiwa Kartina Salina alias Puteri (10) yang ditemukan tewas menggantung di kost bilangan Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima seperti dilansir media ini sebelumnya, yang bikin heboh dan mengunjang beberapa hari lalu kini membuahkan perkembangan dan fakta baru atas pernyataan. Sesuai dengan pernyataan Kapolres Kota AKBP Haryo Tedjo Wicaksono diruang kerjanya, Sabtu (16/5) malam ini, pada sejumlah wartawan.

Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tedjo Wicaksono menjelaskan peristiwa tragis yang merenggut nyawa gadis belia tak berdosa itu, dinyatakan bukan bunuh diri dengan menggantung sebagaimana fakta awal seperti di lansir beberapa media awalny.

Sambung Kapolres, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan digantung menggunakan tali jemuran di depan kost korban, melalui hasil visum et repertum awal, ada luka dikemaluan dan sejumlah anggota badan," Jelas Kapolres.

Lanjutnya, usai olah TKP awal di Polres Kota Bima. Dilanjutkan visum ke dua di Polda NTB. Dimana korban meregang nyawa, sebabnya terbunuh yang sebelunnya diperkosa," ujarnya.

Hal ini diperkuat dengan Bukti visum di kuku korban Salina, ada sisa daging yang menempel. Alhasil sesuai hasil visum, sisa daging yang menempel itu bukan daging korban,"jelas Kapolres yang dikenal dekat dengan wartawan ini.

Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan dan menentukan tersangkanya. Akan tetapi di duga pelaku yang tega menghabisi nyawa anak kecil tak berdosa ini, untuk sementara diduga orang dekat orang tuanya yang satu kampung di NTT dan masih menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Ditambahkan Kapolres, agar bisa ditentukan siapa pelaku, perlu dilakukan tes DNA terhadap daging yang menempel di kuku korban yang disebut diatas,". Tandasnya.  Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan tes DNA terhadap daging yang menempel di kuku korban. Baru diketahui siapa pelakunya,"pasti Kapolres.

Diakhir wawancara, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Haryo Tedjo Wicaksno menyampaikan adapun terkait saksi yang masih diamankan. " saksi tersebut ingin mengamankan diri saja, selanjutnya  polres belum menentukan status apapun pada saksi tersebut," imbuhnya. (KO5)

No comments

Powered by Blogger.