Tuntut Transparansi Dan Pembayaran SPP/UKT Dipotong 50%, BEM IAIN NW Pancor Demo Kampus

Lotim,KABAROPOSISI.Com--Puluhan Mahasiswa Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Nahdlatul Wathan Pamcor melakukan aksi di depan kampus untuk menyuarakan suaranya terkait pihak kampus yang dinilai tidak transparan terhadap pengelolaan anggaran, Minggu, (28/06).

Koordinator aksi dari mahasiswa IAIH NW Pancor, Lalu Ahmad Zainuddin Wathoni mengatakan setidaknya ada empat tuntutan yang diminta oleh mahasiswa. Dalam hal ini dilakukan oleh BEM dan Aliansi Mahaiswa sebaga perwakilan aspirasi seluruh mahasiswa untuk dijalankan oleh pihak Rektorat.

Diantaranya transparansi anggaran, seperti pengalokasian anggaran SPP, Biaya KKN dan Wisuda, negosiasi dengan pihak lembaga untuk meringankan persyaratan UAS semester genap,  soal pembayaran SPP/UKT agar di kurangi di semester genap/atau Dimasa pandemi saat ini sebesar 30 persen melihat kondisi mahasiswa yang tidak menggunakan fasilitas kampus untuk belajar melainkan lewat media atau daring, dan terkhir  soal kinerja dosen yang tidak menjalankan daring sementara tetap mendapatkan biaya tambahan untuk perkuliahan Online.

"Harapannya SPP/UKT semester ini di kurangi, harapannya 50 persen dan sekurang-kurangnya 30 persen dari nominalnya. Dan pejabat kampus yang lalai juga tidak bertanggung jawab menjalankan tugasnya agar diganti, dan kita jugak berharap transparasi pihak kampus tentang statuta kampus dan Info-info lainnya" Tutur Mahasiswa tingkat akhir ini yang juga merupakan Presdien Mahasiswa IAIH NW Pancor.

"Dan kampus lebih intens melibatkan mahasiswa (perwakilan) dalam agenda-agenda penting seperti kegiatan Wisuda, Rapat penentuan anggaran Orientasi mahasiswa baru/OPSPEK," Imbuhnya

Menurut Wathoni, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah ini juga menginginkan bahwa potongan 200 ribu itu ditambah (hingga 50 persen dari biaya yang ada), dan berharap ada negosiasi waktu audiensi, kemudian tidak adanya transparansi anggaran, aspirasi mahasiswa yang perjuangkan oleh BEM tidak dapat direalisasikan sehingga melakukan gerakan atau aksi demo ini.

"Dan setelah kita lakukan itu, Alhamdulillah pihak pimpinan tertinggi dari yayasan, memanggil kami dan akan mendengarkan beberapa keluhan yang akan kami sampaikan ke beliau-beliau besok pagi InsyaAllah, Tuturnya
Sementara  Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, H. Ahyan, SH., MH. saat di konfirmasi mengatakan sudah melakukan pemanggilan kepada jajaran Pengurus BEM dan mahasiswa yang terlibat dengan pemasanagan spanduk  untuk klarifikasi dan audiensi.

Ia mengakui bahwa pihak kampus telah mengeluarkan Surat Edaran yang salah satu isinya memberikan keringan atau potongan SPP sebesar 200 ribu dan denda juga dihapus bagi mahasiswa yang nunggak maupun telat membayar biaya kuliah.

" Berharap kepada mereka khususnya jajaran BEM dalam menyampaikan aspirasi dan berekspresi agar melakukannya dengan cara-cara yang bermartabat, konstruktif sesuai dengan koridor Tata Tertib dan Kode Etik Mahasiswa," Tutupnya.(KO.O4)

No comments

Powered by Blogger.