Satu Pelaku Curat HP Diringkus, Satu Masih Buron
Mataram,KABAROPOSISINTB.Com—Pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) ditangkap Tim Puma Polresta Mataram. Pelaku berinisial SH alias Det (38 tahun) adalah warga Gegutu, Sayang-sayang Kota Mataram. Det adalah satu diantara tiga pelaku pencurian disalah satu rumah di daerah Gegutu Dayan Aik, Desa Kekeri, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.
Pelaku lainnya berinisial HR sudah ditangkap oleh Polres Lombok Barat di kasus yang lain. Satu pelaku berinisial BB masih dalam pengejaran petugas. ‘’ Ini pelaku pencurian di daerah Kekeri. Satu pelaku lagi masih dalam pengejaran kita,’’ ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa, Selasa (08/09).
Lebih lanjut Kadek Ungkapkan, Kronologis kasus ini yakni Tiga komplotan pencurian itu beraksi 12 Juni 2020 sekitar pukul 02.00 wita. Ketiga pelaku awalnya datang ke Desa Kekeri, untuk mencari target atau lokasi pencurian. Rumah yang dijadikan target pun ditemukan.
Ketiganya langsung berbagi tugas. SH dan HR masuk ke dalam dengan memanjat tembok setinggi 1,5 meter. Sementara satu rekannya berjaga di luar. ‘’ Sebenarnya ketiganya kesana seperti survei lokasi dulu. Tapi ada lokasi cocok langsung beraksi saat itu juga,’’ tutur kasat.
Dijelaskan Kasat, Para Pelaku mencongkel jendela menggunakan cukit dan obeng untuk masuk ke dalam rumah. Pelaku dengan leluasa menggasak isi rumah korban. 4 buah handphone (HP) diembat pelaku. Satu tas di bawah kaki korban yang sedang tertidur juga diambil pelaku. Akibatnya, korban menderita kerugian sekitar Rp 16,4 juta. Usai mencuri, pelaku sempat dicegat oleh polisi. Namun berhasil melarikan diri. ‘’ Sekarang tinggal satu pelaku lagi yang belum ditangkap,’’ bebernya.
Kadek menuturkan, SH bukan seorang residivis. Tapi sebelumnya pernah beraksi melakukan pencurian. Kini tidak bisa lagi beraksi karena ditangkap petugas. ‘’ Dia pernah terlibat di kasus pencurian ternak di daerah Gunungsari,’’ ungkap Kadek.
Lanjutnya, Adapun barang bukti yang didapatkan petugas. Yaitu 1 buah tas ransel warna hitam berisikan 3 buah parang dengan panjang 50 cm. 1 buah tas jinjing berbahan kain parasut warna cream. Uang tunai sebesar Rp Rp 2.651.000 termasuk barang bukti yang diamankan," jelas Kasat.
‘’ Kalau untuk parang dan sajam yang kita temukan saat menangkap pelaku, Belum kita dapatkan keterangan apakah itu digunakan untuk berbuat tindak pidana, Kita periksa lagi nanti,’’ bebernya.
Perbuatan pelaku terancam dijerat pasal 363 ayat (2) KUHP tentang pencurian dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.(KO.O2)
Pelaku lainnya berinisial HR sudah ditangkap oleh Polres Lombok Barat di kasus yang lain. Satu pelaku berinisial BB masih dalam pengejaran petugas. ‘’ Ini pelaku pencurian di daerah Kekeri. Satu pelaku lagi masih dalam pengejaran kita,’’ ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa, Selasa (08/09).
Lebih lanjut Kadek Ungkapkan, Kronologis kasus ini yakni Tiga komplotan pencurian itu beraksi 12 Juni 2020 sekitar pukul 02.00 wita. Ketiga pelaku awalnya datang ke Desa Kekeri, untuk mencari target atau lokasi pencurian. Rumah yang dijadikan target pun ditemukan.
Ketiganya langsung berbagi tugas. SH dan HR masuk ke dalam dengan memanjat tembok setinggi 1,5 meter. Sementara satu rekannya berjaga di luar. ‘’ Sebenarnya ketiganya kesana seperti survei lokasi dulu. Tapi ada lokasi cocok langsung beraksi saat itu juga,’’ tutur kasat.
Dijelaskan Kasat, Para Pelaku mencongkel jendela menggunakan cukit dan obeng untuk masuk ke dalam rumah. Pelaku dengan leluasa menggasak isi rumah korban. 4 buah handphone (HP) diembat pelaku. Satu tas di bawah kaki korban yang sedang tertidur juga diambil pelaku. Akibatnya, korban menderita kerugian sekitar Rp 16,4 juta. Usai mencuri, pelaku sempat dicegat oleh polisi. Namun berhasil melarikan diri. ‘’ Sekarang tinggal satu pelaku lagi yang belum ditangkap,’’ bebernya.
Kadek menuturkan, SH bukan seorang residivis. Tapi sebelumnya pernah beraksi melakukan pencurian. Kini tidak bisa lagi beraksi karena ditangkap petugas. ‘’ Dia pernah terlibat di kasus pencurian ternak di daerah Gunungsari,’’ ungkap Kadek.
Lanjutnya, Adapun barang bukti yang didapatkan petugas. Yaitu 1 buah tas ransel warna hitam berisikan 3 buah parang dengan panjang 50 cm. 1 buah tas jinjing berbahan kain parasut warna cream. Uang tunai sebesar Rp Rp 2.651.000 termasuk barang bukti yang diamankan," jelas Kasat.
‘’ Kalau untuk parang dan sajam yang kita temukan saat menangkap pelaku, Belum kita dapatkan keterangan apakah itu digunakan untuk berbuat tindak pidana, Kita periksa lagi nanti,’’ bebernya.
Perbuatan pelaku terancam dijerat pasal 363 ayat (2) KUHP tentang pencurian dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.(KO.O2)
No comments