Wartawan Tergabung Dalam AJI dan PWI Bima, Tolak Pengesahan UU Omnibus Law

foto: Aksi demo PWI dan Aji di Kota Bima.

Kota Bima,KABAROPOSISINTB.Com-Bukan saja mahasiswa dimana mana se Indonesia, mengelar aksi menolak UU Cipta Kerja, hari ini Belasan dan puluhan wartawan di Bima yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bima jug menggelar aksi solidaritas, Kamis 8 Oktober 2020. Aksi berlangsung di Perempatan Gunung Dua, Kota Bima.

Dimana aksi tanpa orasi dan kampanye penolakan melalui pamflet bertuliskan Tolak UU Cipta Karya, Gagalkan Omnibuslaw, AJI dan PWI Tolak UU Cipta Kerja. Disisi lain wartawan Juga Buruh isi tulisan dipampang para wartawan agar diketahui oleh para pengguna jalan.Aksi tersebut juga mendapat pengawalan dari aparat kepolisian.

Indra Gunawan selaku salah satu senior media dan merupakan ketua PWI Cabang Bima, mengatakan UU yang telah disahkan tersebut diskriminatif. Pasalnya, sejumlah poin yang tertuang dalam UU tersebut seperti UMK bersyarat dan UMSK dihapus telah merugikan para buruh," katanya.

Dampaknya dari UU itu akan mengurangi nilai pesangon tenaga kerja. Selain itu tidak mencerminkan keberpihakan terhadap kerja - kerja buruh. Lalu PKWT atau kontrak seumur hidup tidak ada batas waktu kontrak" tambah Gunawan.

"Kami Jurnalis juga buruh dan menyatakan penolakan terhadap terbitnya UU Cipta Kerja tersebut," tegasnya.

Menurut Gunawan, aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap seluruh buruh di Indonesia yang terkena dampak dari UU dimaksud. Demikian juga dengan buruh yang ada di Bima, termasuk para Jurnalis yang berkerja pada perusahaan media, akan merasakan dampak dimaksud.

Di tempat yang sama, Ketua AJI Bima Sofiyan As'ari menegaskan dengan adanya undang-undang omnibus law ini, pihaknya meminta kepada DPR dan Presiden untuk mengeluarkan Perppu, sebagai pengganti Undang-Undang Omnibus Law.

"Kami menolak pengesahan UU omnibus law. Karena ada beberapa klausul yang merugikan buruh, seperti aturan buruh kontrak, outsourcing, cuti haid, pesangon, semuanya akan memberangus kaum buruh," katanya. (RED)

No comments

Powered by Blogger.