26 Milyar Memanas! DPRD siapkan Lowyer Dibilang Dect Colector

foto: Ir Ahmad, Edy Muhlis,Lowyer dan Rafidin.

Bima,KabaroposisiNTB.Com--DPRD Dibilang Dect Colector, semakin serius bongkar Kasus 26 Miliar, bahkan telah mempersiapkan pengecara (Lowyer), pasalnya fungsi dan tupoksi kami selaku badan legislatif yang menjadi penyampai aspirasi masyarakat itu sangat penting. Apalagi Dana 26 Milyar itu diduga dana pemda yang digunakan," ungkap Edy Muhlis ketua Komisi III, pada media ini, jum'at 12 Maret 2021. 

Ia menjelaskan, kami dibilang Dect Colector itu keliru. Apalagi kami punya data akan hal dan kejelasan yang kami ucapkan, baik melalui media maupun lainnya," ucap Mantan pimpinan media ini. 

Kembali Edy Muhlis menegaskan, langkah ini dalam menentukan apakah DPRD yang asbun atau memang fakta lainnya nanti yang berbicara kita lihat aja kedepan," tambah Duta Nasdem ini. 

Hal yang sama disampaikan Rafidin, Gapain kita asbun kalau data kita pegang. Apalagi ini menyangkut dana pemerintahan. Angkanya fantastik milyaran rupiah, walau sebelumnya beberapa pihak terkait ada pemalsuan tanda tangan, barang hilang dan menurut pemerintah telah diberhentikan Juni 2020 lalu, itu semua melalui media kita tau," tutur Duta PAN ini. 

"Intinya kami tak terima dibilang Dect Colector, tunggu aja data inventisigasi DPRD atas hal ini," ancam Rafidin. 

Lain Halnya dengan Ir Ahmad, anggota Fraksi Partai Nasdem lainnya kejelasan dari persoalan ini harus tuntas. Apalagi ada dugaan Dana pemda bahkan angkanya fantastik. 

"Disatu sisi DPRD dibilang Dect Colector kok bisa, padahal lembaga Legislatif itu adalah fungsinya mengontrol lembaga eksekutif. Tak mungkinlah DPRD asbun, kalau tak punya data," jelas anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bima.(KO.O1)

No comments

Powered by Blogger.